RAHASIA YANG SIA SIA
Setiap orang punya rahasia baik itu rahasia baik ataupun rahasia buruk. Salah
satu contoh rahasia baik adalah dalam hal ibadah. Apa itu ibadah? Tanya mbah
google.
Sedekah secara terang-terangan itu bagus dan sedekah secara
sembunyi-sembunyi juga lebih bagus. Jadi intinya kalau bisa itu kita
menyembunyikan ibadah kita sebagaimana kita menyembunyikan aib kita. Kadang ada
orang-orang yang merasa terganggu ketika rutinitas ibadahnya dipertanyakan,
misalnya ketika dalam perjalanan Safar. Ada seseorang membeli makanan untuk
jadi cemilan di jalan. Kemudian dia menawarkan kepada temannya yang lain. Ketika
teman yang lain hanya mengangguk dan tidak mengambil makanan itu maka dia langsung
bertanya
“Apakah anda puasa?”
Dan itu adalah contoh salah satu pertanyaan yang sangat merepotkan. Kemudian
pertanyaan itu akan berlanjut. Apakah Anda puasa Daud? Jika dijawab
tidak maka akan ada pertanyaan berikutnya. Apakah Anda juga puasa Senin
Kamis? Itu adalah pertanyaan yang sangat merepotkan bagi orang yang
berpuasa. Jika dia menjawab Ya, berarti dia menampakan ibadahnya dan itu
berpotensi rawan terjeblos ria dan dia akan merasa ibadahnya akan berkurang
pahalanya.
Kalaupun tidak Riya, ibadahnya tidak lagi masuk dalam kategori ibadah
rahasia padahal ibadah rahasia memiliki derajat keutamaan yang lebih baik
daripada ibadah yang tampak oleh manusia. Jika dia menjawab dengan tidak,
berarti yang ditanya telah berdusta karena sebenarnya ia berpuasa dan bila dia
diam karena malu atau merendah maka yang bertanya akan membuatnya tersudut dan
kerepotan mencari jawaban yang tepat.
Jadi itu adalah salah satu pertanyaan yang terkesan ringan namun
menimbulkan tiga kemungkinan akibat yang berat yaitu riya,
dusta dan merepotkan.
Jadi mempertanyakan ibadah orang lain itu sebaiknya tidak dilakukan. Misalnya
kita bertemu dengan seseorang di masjid pada subuh hari. Kemudian tetiba
bertanya apakah kamu tadi malam salat tahajud atau apakah kamu tadi
malam beribadah bersama keluargamu? Kan tidak mungkin dan tidak etis serta
tidak beradab.
Lalu bertanya lagi
Apakah kamu sudah sedekah untuk Palestina?
Apakah sudah kamu sudah kirim bantuan untuk saudara-saudara kita di Gaza?
Itu adalah pertanyaan yang sangat merepotkan. Setiap orang punya ibadah rahasianya
sendiri. Jadi kalau bisa tidak perlulah mempertanyakan pertanyaan terkait
ibadah orang lain. Bisa saja orang itu berpuasa agar suatu ketika ketika dia
meninggal maka dia tercatat meninggal dalam keadaan berpuasa. Tidak perlulah
ditanya kapan dia puasa, apakah dia puasa Senin Kamis atau Puasa Daud karena
itu memang sangat merepotkan.
Saat Safar kita bisa tahu apa saja ibadah orang itu tanpa perlu bertanya.
Ada pengalaman pribadi. Seorang rekan kerja. Dia bangun dini hari karena kita
memang satu kamar Hotel. Jadi ketahuan olehku bahwa dia itu bangun lalu sholat
tahajud, mengaji dan itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Dia sebelum acara
rapat di mulai juga mengerjakan sholat Dhuha.
Nah itu bisa terlihat jelas saat kita Safar dengan orang lain dan saat
itu tidak perlu ditanya lagi apakah dia Sholat Dhuha atau sholat apa karena
ketika kita hanya bertemu di kantor dia tidak akan pernah terlihat melakukan
hal itu.
Misalnya setelah sembilan bulan berlalu, kita tanya, masih rutin
salat Tahajud dan Dhuhanya? Itu kan pertanyaan yang sangat tidak etis dan
sangat merepotkan. Ya memang bisa dianggap perhatian, ya tapi itu menurut
penulis cukup merepotkan.
Misalnya kita membawa makanan, lalu menawari orang makan tersebut. Menawarkan makanan niatnya
bukan basa-basi, memang menawarkan karena penulis termasuk orang yang tidak
suka basa-basi. Karena ada orang yang menawarkan makanan itu sekedar basa-basi
saja. Ketika menawarkan makanan dan responnya dia hanya diam saja, tidak ikut mengambil,
tidak perlu ditanyakan Apakah dia puasa atau tidak karena perlu
kita ingat baik-baik,
“Orang tidak puasa bisa dengan mudah
berpura-pura puasa sedangkan orang yang berpuasa tidak akan bisa pura-pura
tidak puasa”
Kadang iri sama para sahabat nabi. Mereka bisa punya ibadah rahasia. Ada
yang berpuasa setiap hari dan keluarganya tidak tahu. Ada yang menunaikan
ibadah haji dan orang-orang di kampungnya tidak ada yang tahu. Itu keren
sekali.
Zet@. 075816092025 dengan sedikit penambahan 082821062025.
No comments:
Post a Comment