Balada Hilangnya
Sesuatu Yang TidaK Terlihat
Pada suatu hari,
@ku berkunjung ke rumah keluarga. Ya, biasa, ngobrol ke sana ke mari hingga tiba
saatnya mengalir cerita-cerita yang menggelitik tanganku buat menulisnya. Tema
yang akan di angkat adalah kehilangan yang merupakan ulah si panjang tangan.
Akan tetapi satu yang jelas, itu bukan ulah Kaito, Kamen rider DIEND yang suka
mencuri.
Masalah yang
diangkat bukanlah kehilangan skala besar yang disebabkan oleh koruptor, baik
kelas teri maupun kelas kakap, melainkan skala kecil yang tidak akan ditemui di
layar televisi. Untuk kehilangan skala besar, @ku tidak perlu menceritakannya
kerana anda hanya perlu menyalakan pesawat televisi dan anda sudah bisa menyantap sajian
yang mereka hidangkan.
Pertama, masih
ingat peristiwa hilangnya Jaket angkatanku saat kuliah? Jika lupa, silahkan
klik link Sejarah Jaketku untuk mengingatnya. Saat ini, peristiwa kehilangan bukan lagi hal
yang langka dan bisa terjadi di mana saja. Contohnya di Masjid. Ada salah satu
mahasiswa yang kehilangan laptopnya saat di tinggal Sholat Zuhur berjamaah. Ya,
dia teledor seperti aku dulu. Meninggalkan tas berisi laptop di sudut masjid
tanpa penjagaan. Pencurinya memasukkan tas laptop itu ke dalam tas pribadinya
yang lebih besar. Maka sukseslah aksinya itu meski sedang siang bolong. Tentu saja
mahasiswa itu pusing 7 keliling. Selain laptopnya yang berharga, tentu saja
data yang ada di dalamnya lebih berharga. Apalagi jika saat itu dia sedang
melakukan skripsi/tesis.
Kehilangan yang
cukup menggemparkan adalah hilangnya uang sebesar Rp. 400.000.000,00 di dalam
mobil yang terparkir di Masjid Raya BanjarBaru. Entah itu nyata atau hanya
rekayasa, yang jelas, masjid bukan lagi tempat yang aman. Setan memang tidak
bisa mencuri di dalam masjid namun manusia yang telah berevolusi menjadi setan,
sandal yang terlihat sedikit mengkilat saja bisa lenyap. Jadi, jangan tanya
lagi situasi yang dihadapi kotak sumbangan masjid yang terbuat dari kaca itu. @ku
sudah tau modus (bukan kependekan dari modal dusta) kerjanya namun tidak elok
rasanya jika diungkapkan di sini.
Di musholla atau
langgar atau surau yang biasa ada di desa-desa, kehilangan juga sering terjadi.
Targetnya adalah radio, jam dinding dan segala perabot/aksesoris di dalam surau
itu. Seringnya kasus ini terjadi membuat tempat-tempat ibadah itu dikunci saat
tidak digunakan. Nah, hal itu kadang merepotkan bagi traveller atau tabibito
atau pengelana yang sedang berkelana atau dalam perjalanan jauh. Mereka menjadi
korban para pencuri kerana mereka tidak bisa beribadah di surau/mesjid yang
mereka singgahi.
Tempat lainnya yang
bisa menjadi sasaran adalah kuburan. Ternyata ada yang menjadikan kotak amal di
kuburan sebagai targetnya. Sempat kepergok pelakunya, ternyata para remaja yang
memiliki hobi ngelem...
Kehilangan ponsel
juga tipe kehilangan yang sering terjadi. Real case: korban sedang menjenguk
keluarga yang sakit di sebuah ruangan. Dia rebahan di teras ruangan di mana
banyak orang berlalu lalang. Dia tertidur sejenak di teras itu dan saat
terbangun, hape yang semula ada di depannya sudah lenyap. Cepat sekali
kejadiannya hingga tidak bisa dipastikan siapa pelakunya.
Ada juga kasus
kehilangan yang sedikit konyol. Korban baru saja membeli gorengan (pisang
goreng, tahu isi tempe, bakwan dkk). Dia meletakkan bungkusnya dengan cara
digantung di stang motornya. Di parkir dan pergi ke seberang jalan untuk
membeli sate. Saat kembali ke tempat semula, gorengan miliknya sudah lenyap. Dia
tidak habis pikir. Apakah pelakunya itu memiliki hobi mencuri atau memang
kelaparan?
Jadi, di manapun
anda berada, anda harus waspada. Meskipun itu berada di parkiran. @ku baru tau
jika maling bisa mencuri dari bagasi kendaraan bermotor (atau sering disebut
jok) tanpa merusaknya. Salah seorang teman pernah menjadi korbannya. Sebenarnya,
dia memiliki andil dalam peristiwa itu. Dia sempat berbicara pada sobatnya
dengan volume yang sedikit nyaring, ”taruh saja hardisknya di jok”. Bagi para
pencuri, itu adalah kode yang lezat. Benar juga, saat kembali dari urusannya,
hardisk itu sudah lenyap meskipun tidak terlihat kerusakan pada jok. Tentu saja
sang korban bingung kerana semua datanya ada di sana. Untung saja tidak ada
koleksi video asusila (pribadi) di dalamnya. Bisa danger tuh kalau tersebar. Sang
korban bisa menjadi artis dadakan yang Go Nasional.
Yang sering
menjadi target di parkiran adalah helm-helm keren yang mahal yang tidak
terjaga. Meskipun diselipkan di jok motor, hal itu bukan lagi masalah bagi
pencuri yang berpengalaman. Dari semua kasus yang ada di atas, kasus kehilangan
yang terbesar adalah hilangnya iman dari hati manusia. Di susul hilangnya
kepercayaan dan kejujuran. Itu adalah pangkal mula dari hilangnya benda-benda
milik anda. Meskipun benda itu tidak terlalu mahal, bisa jadi kenangan yang
terpatri dalam benda itu tidak akan tergantikan (kasus jaket angkatan dan hape
yang tertinggal di bus). Jadi, akhir kata, WASPADALAH!! WASPADALAH!! WASPADALAH!!
WASPADALAH!!
Mechadot, 10 Feb
2014, menunggu tengah malam ditemani para kodok yang sedang berdendang setelah
hujan deras membasahi bumi...
No comments:
Post a Comment