THE HISTORY OF MY JACKET
Pada zaman dahulu, tepatnya saat aku
kuliah di ITS (Institut Tokusatsu Surabaya, bukan itu), cerita ini terjadi. Sudah
menjadi kebiasaan, setiap angkatan memiliki jaket angkatannya masing-masing. Sebenarnya,
yang harus dimiliki adalah jas kampus, namun sayangnya aku tidak memilikinya. Untuk
kasus jaket angkatan, kerana ini adalah kebanggaan sebagai angkatan 20XX, maka
@ku memutuskan untuk memilikinya.
Alkisah, pada awal mula, kami semua
dari angkatan 20XX diminta untuk merancang atau menyumbangkan ide untuk jaket
angkatan ini. @ku dengan semangat merancang dan menunjukkan hasil karyaku. Ternyata
respon mereka sangat aneh. ”Wah, ini sih jaket power ranger”, gitu kata mereka.
Padahal aku kan merancangnya mengambil inspirasi dari jaket pasukan di serial
Ultraman.
Singkat cerita, akhirnya terpilihlah
salah satu desain yang disetujui oleh suara terbanyak. Dengan suara terbanyak
itulah, rancangan jaket itu diperbnayak, diproduksi secara massal sejumlah 83
unit. Mengapa demikian? Karena anggota angkatan @ku hanya 83 orang. Setelah percetaknnya
rampung, tentu saja jaket angkatan itu dibagikan sesuai nama yang tertera di
jaket dan sesuai ukuran masing-masing. @kupun dengan bangga memakainya
melintasi berbagai fakultas. Jaket itu memiliki 2 sisi yang bisa digunakan,
artinya, jika jaket itu dibalik, luar ke dalam, jaket itu tetap bisa dipakai. Jaket itu memiliki 2 warna, warna jurusan (hijau tosca) dan warna angkatan (abu-abu).
Jaket itu selalu @ku gunakan saat
berada di kampus. Pasalnya, @ku tidak memiliki banyak jaket untuk pengganti. Hingga
pada suatu hari, saat @ku beristirahat di masjid kampus, kejadian itu terjadi. Jaket
angkatanku hilang saat aku pergi untuk mengambil air wudhu. Alhamdulillah,
ternyata bisa hilang juga ya? Kalau tidak salah, sebuah unit flashdisk juga ikut
raib. Ya sudahlah. Sepertinya bukan takdirku untuk memiliki jaket itu lebih
lama. Ikhlaskan saja.
Tiga hari kemudian, kalau tidak salah,
kejadian ini terjadi. Sayangnya, saat itu @ku sedang kejar si waktu buat pulang
kampung sehingga @ku hanya mendengar ceritanya dari sobat-sobatku pada minggu
berikutnya. Saat itu Hari Jum’at. Seusai sholat Jum’at, kejadian yang heboh itu
terjadi. Beberapa sobatku melihat seseorang, sebut saja Maling, memakai jaket
angkatan kami. Sobat-sobat ini tidak ada yang kenal dengan si maling. Sebentar,
biasanya ada beberapa teman kami yang meminjamkan jaket angkatannya pada
sobatnya yang laen, bisa juga calonnya. Nah, karena penasaran, sobatku mendekatinya,
si maling itu tadi.
Para sobat mengamati dengan seksama si
maling itu. Alhasil, yang dipakainya adalah jaket @ku, kerana ada namaku yang
tersulam dengan jelas. @ku sudah menceritakan tentang hilangnya jaket
angkatanku pada beberapa angkatanku. Jadi, saat ada orang yang memakai jaketku,
sudah bisa ditebak apa profesinya. Sobat segera memanggil keamanan yang ada di
sana. Lalu si maling tadi berhasil diringkus. Ternyata, setelah tasnya digeledah,
ditemukan beberapa buah ponsel. Benda-benda itu diduga merupakan hasil
kejahatan karena dia bukanlah mahasiswa. Bagaimana bisa orang itu memiliki
beberapa hape sekaligus?
Singkat cerita, jaketku ikut menginap
dikantor polisi karena jaketku akan dihadirkan sebagai saksi. Mengetahui hal ini,
timbul harapan jika @ku bisa memiliki jaketku kembali. Namun ternyata, karena
satu dan lain hal, aku gagal mengambil kembali jaketku padahal @ku sudah mampir
ke kantor Pak polisi. Mengambil barang bukti ternyata amat sangat menyusahkan. Itulah
sebabnya, banyak orang yang tidak mau berurusan dengan pihak yang berwajib
karena barangnya yang menjadi barang bukti akan sulit di ambil kembali. Ya...
begitulah ceritaku. Bagaimana dengan ceritamu?
boleh minta mock up nya ga gan?
ReplyDeleteMock up itu apa ya?
ReplyDelete