Sebuah Cerita
Dari Negeri Dongeng
Ohayou gozaimasu,
minna-san! Selamat pagi semua. Konnichiwa and konbanwa, its up to you
tergantung time when you open/view this uncertain pages. Sebenarnya tulisan ini
berada diluar agenda resmi kerana @ku sudah mulai kembali ke dunia nyata, the
real sekai. Yang kemarin itu yang pertama dan yang paling utama. Namun ternyata
berdua itu lebih baik daripada sendiri. Mungkin secuil sekuel ini tidak terlalu
berarti kerana yang paling keren selalu yang pertama. Baiklah, @ku mulai
kembali pada hari pertama di istana baja-mudik bejebe.
Setelah semua
calon peserta tiba, yang paling awal dilakukan adalah pembagian kelas, menjadi
alfa dan beta. 50P + 15B + 15B tebagi rata dalam 2 kelas. Para pembesar, para
pengurus dan para petinggi juga sudah terdeteksi. Pada saat pembagian kamar,
@ku berharap tidak sekamar dengan orang yang sudah ku kenal. Mengapa demikian?
Kalau sudah kenal kan gak asyik lagi tho? Ternyata harapan menjadi kenyataan.
Pembagian kamar terjadi secara acak dan random sehingga ada yang beruntung
kerana ada Air-Conditioner di kamarnya. Ada juga yang lucky kerana ada kipas
angin di kamarnya (entah bisa menyala atau tidak). Kalau tidak salah, cewek itu
berempat satu kamar sedangkan cowok berdua satu kamar.
Setelah pembagian
kamar selesai, semua peserta purajabu menyebar menuju kamar masing-masing.
Barang-barang mulai dirapikan. Terjadi perpindahan pakaian dari tas koper
menuju lemari. Sekonyong-konyong, ada panggilan untuk seluruh peserta. Mereka
diminta berkumpul dengan semua barang bawaan mereka. Ada informasi jika terjadi
pemindahan TKP dan saat itu sedang menunggu truk sebagai alat transportnya.
Tentu saja para peserta gelisah. Ternyata ada seorang nakama yang begitu tenang
menghadapi ujian (mental) ini. Usut punya usut, ternyata beliau memiliki
seorang mata-mata, bisa dibilang, seorang intel di dalam baja-mudik. Pantas
saja dia begitu tenang dan tidak terpengaruh sama sekali oleh aura kegelisahan
peserta lainnya. Beliau berada satu langkah di depan.
Sembari menunggu
truknya badatang, terjadi kegiatan pemeriksaan isi tas oleh panitia. Inspeksi
mendadak yang (tentunya) sudah direncanakan. Nakama yang punya intel tadi
memberikan wejangan.”Pasang saja wajahmu yang biasanya, jangan gugup dan
grogi”. Baiklah kalau begitu. @ku membuka folder memory dan mereview kegiatan
saat @ku menjadi anggota theater CL4551C Smansa bejebe. Ternyata pengalaman
sebagai anggota theater cukup berguna. Wajah tenangku berhasil dipasang. Tapi
tunggu dulu! Mengapa @ku harus repot? Padahal @ku tidak membawa narkoba atau
barang terlarang lainnya. Usut punya usut, ternyata kerepotan itu Cuma iseng.
Hasil
penggeledahan menemukan beberapa barbuk yang wajar. Ada obat-obatan umum
seperti paracetamol, ada juga jenis jamu-jamuan, entah itu jamu kuat apa jamu
lemah, penulis belum melakukan konfirmasi. Ada juga yang membawa seikat
rambutan, beberapa bungkus jajanan, serta beberapa barang unik lainnya yang
menurut panitia tidak diperlukan di TKP. Dari dalam tas @ku sendiri, panitia
mengamankan sebuah gunting biru. Sayonara guntingku!! Gunting bersejarah yang
telah menemaniku selama puluhan tahun. Saat ini keberadaannya masih misteri,
mungkin di salah satu rak baja-mudik.
Setelah acara
razia selesai, para peserta kembali ke barak. Pemindahan TKP dibatalkan. Dua
orang atau lebih yang berintegrasi dalam satu kamar memunculkan
kejadian-kejadian yang wajar, tentu saja. Cara tidur yang berbeda adalah
tantangan yang harus disikapi dengan bijak. Ada yang terbiasa dengan lampu
menyala (tidur dalam keterangan) namun ada juga yang terbiasa tidur dalam
kegelapan. Jadi, win-win solution yang mungkin ditawarkan adalah penggunaan
lampu remang-remang seperti lampu jalanan. Tidur dalam kegelapan dapat
menimbulkan terjadinya benturan antara batok kepala dengan dinding. Hal konyol
ini pernah di alami penulis saat merantau di pulau seberang.
Ada atau tidaknya
sumber angin juga membawa pengaruh pada penghuni kamar. Seorang nakama harus
melepaskan bajunya saat akan tidur kerana kelembapan dalam udara begitu tipis.
Beliau terus gelisah di atas kasur. Kasur empuk yang enak dan nyaman itu tidak
bisa mengusir rasa gerah yang menyelimuti tubuhnya. Tangannya tidak berhenti
mengipaskan map merah sebagai pengganti kipas angin. Setelah berjuang memanggil
sang tidur selama berjam-jam, akhirnya beliau menyerah. Beliau bergerak turun
dari pembaringan dan merebahkan tubuhnya di atas lantai yang dingin. Berguling
ke kanan dan ke kiri dengan harapan bisa mengusir rasa gerahnya. Usaha itu
tidak sia-sia. Beliau berhasil menghimpun hawa dingin sehingga bisa take off ke
alam mimpi.
Pada malam
berikutnya, beliau sudah bisa beradaptasi dengan gerahnya udara malam. Beliau
tidak perlu lagi berguling-guling di lantai. Namun map merah miliknya semakin
kusut kerana menjadi ganti kipas angin. Dia sukses tertidur hanya berbekal
selembar map merah. Syukurnya beliau tidak lagi berkipas ria. Ada sebuah kasus
dimana seseorang yang sudah tertidur masih saja menggerakkan kipasnya. Nakama
sekamarnya tentu saja bingung. Bagaimana bisa dia tertidur sambil terus
mengipas-ngipaskan kipas di tangannya. Ada juga yang tertidur di kelas sambil
menulis sesuatu. Keren sekali itu.
Kebiasaan saat
tidur juga beraneka ragam. Ada yang tidur sambil memegang hape. Posenya seperti
sedang chatting dengan seseorang. Saat sang teman sekamar memanggil, dia diam
saja. Ternyata beliau sedang tidur. Super sekali. Di lokasi lain, ada nakama
yang tidur sambil mengusap-usap betis rekannya. Sepertinya beliau masih
teringat kejadian malam sebelumnya di rumah. Nakama yang betisnya dielus-elus
itu tentu saja kaget. Syukurnya yang melakukan tindakan tersensor itu masih
dalam satu gender.
Sebenarnya, malam
itu @ku sedikit gelisah sebelum tidur. Pasalnya, dari beberapa narasumber,
beredar issue adanya acara penggerebekan tengah malam. Apa boleh buat. Rasa itu
harus disingkirkan kerana @ku tidak akan bisa tidur jika ada sesuatu yang
dipikirkan. Jadi pasrah saja. Jika ada penggrebekan tengah malam dan hanya
sempat memakai kolor saat baris, ya @ku ora popo. Syukurlah, ternyata kejadian
yang ditakutkan itu tidak terjadi.
Kegiatan pada
hari berikutnya diawali dengan mengantri. Antri di depan WC dan kamar mandi.
Perubahan jadwal itu terkadang mengganggu jadwal pooping yang sudah terjadwal.
Setelah melakukan panggilan alam dan mandi, para peserta bersiap, berpakaian
rapi menuju titik nadir. Mereka berkumpul, berbaris untuk menuju tujuan
berikutnya. Setelah lengkap, mereka melakukan drive yaitu ruang makan. Proses
ini dilanjutkan dengan strive, yaitu bergerak dengan rapi. Dalam pergerakannya,
terjadi tindakan thrive yaitu mempercepat langkah kaki seiring meningkatnya
asam lambung. Setelah beberapa ribu detik, proses terakhir yang dialami adalah
arrive.
Makan pagi di
hari kedua dimulai. Dua hari pertama adalah masa orientasi. Masa dimana peserta
dikenalkan dengan lingkungan sekitar. Paling tidak, mereka tidak tersesat saat
tercecer dari barisannya. Paling tidak, mereka tidak mengecewakan level
pendidikan mereka. Mengapa? Pada beberapa kasus, ada orang yang selalu
menghubungkan tindakan seseorang dengan tingkat pendidikannya. ”Sudah sarjana,
kok mengukur tanah saja tidak bisa? Sudah sarjana kok masih takut ke WC
sendirian (pada malam hari yang sunyi)? Sudah sarjana kok belum tau cara naik
lift? Sudah sarjana kok tidak bisa tertib saat makan? Sudah sarjana kok susah
di ajak berdisiplin? Sudah sarjana kok masih bingung menentukan pilihan saat
PEMILU? Sudah sarjana kok tidak bisa buat RPP? Sudah sarjana kok tidak tau cara
download/unggah? Sudah sarjana kok tidak bisa mengoperasikan komputer? Sudah
sarjana kok masih perlu diteriaki? Sudah sarjana kok masih percaya sama
peramal? Sudah sarjana kok masih percaya dengan shio/zodiak? Sudah sarjana kok
tidak bisa berpidato di depan umum? Sudah sarjana kok masih buang sampah
sembarangan? Sudah sarjana kok tidak bisa mengupas telur dalam 10 detik? Sudah
magister kok masih tengak tengok saat ujian? Sudah magister kok masih suka
korupsi? Sudah professor kok masih suka copas? Sama seperti sopir yang sudah
punya SIM C, SIM B dan SIM C. Sudah punya 3 macam SIM namun masih suka
menyalakan lampu hazard saat berjalan lurus di perempatan”. Masih banyak contoh lainnya namun sepertinya
tulisan ini mulai bergulir out of the box. Yang jelas, level pendidikan
bukanlah jaminan. Yang menjadi ukuran adalah level integritas dan KARAKTER.
Kasus heningnya
WC pada malam hari ternyata benar. Ada beberapa nakama wanita yang rela menahan
pipisnya hingga ada nakama lain yang bangun. Ketakutan itu sepertinya efek
overdosis menonton film horror sebelum tidur. Dari salah seorang nama pria,
beliau berujar, meskipun memiliki selang yang cukup panjang, beliau tidak akan
bisa menahan rasa itu. Jika sudah kebelet, mau tidak mau beliau harus menuju WC
meskipun saat itu tengah malam atau sudah dinihari. Jika hal itu tidak dilakukan,
beliau tidak akan bisa kembali ke alam mimpi. Rasa takut itu memang ada namun
janganlah rasa takut itu membutakan keberanian yang anda miliki. Thats his
simple advice.
Kegiatan pada
hari kedua berfokus pada upacara pembukaan. Satu persatu tokoh upacara
pembukaan dipilih. Test drive dilakukan. Jikalau belum ditemukan chemistrynya,
pelakunya diganti lagi. Latihan terus diulang demi hasil terbaik. Adanya
latihan ini memberikan sebuah kata yang belum pernah @ku dengar sebelumnya,
DUDUK SIAP... GERAK!! Latihan terus dilakukan hingga gladi bersih pada malam
harinya. Semuanya berdo’a untuk hasil terbaik kerana issuenya, akan ada liputan
dari stasiun TV lokal. Wah, sepertinya seru! Bisa masuk teve.
Hari yang
ditunggu akhirya tiba. Upacara pembukaan berhasil dilakukan dengan sukses
meskipun ada beberapa orang peserta yang tertangkap basah sedang mengantuk.
Yang membuat panitia terkagum-kagum adalah wajah kami yang begitu tegang dan
kaku saat upacara berlangsung. Terlihat seperti tidak bernapas. Macam mana pula
itu. @kupun tak menyadarinya. Upacara benar-benar diliput kerana ada seseorang
yang tidak dikenal berkeliaran dengan membawa benda yang mirip kamera. Ternyata
ada nakama diluar baja-mudik yang menyaksikan tayangan itu. sayang sekali, kami
sebagai pelaku utama tidak bisa menyaksikannya. Tidak ada siaran ulangnya juga.
Bahkan, tidak muncul batang hidung kami di koran hari berikutnya. Super sekali
rasanya. Unbelievable...09 April 2014
Pada malam
harinya, jadwal yang akan dijalani adalah hypno terapi. Saat mendengar kata hipnotis,
yang muncul seketika adalah acara gaje di teve yang menggunakan
hipnotis/relaksasi sebagai daya tariknya. Ada beberapa nakama yang berniat
memanfaatkan waktu tersebut dengan baik. Untuk apa? Tentu saja untuk tidur
kerana sudah lelah beraktivitas dalam sehari. Saat acara dimulai, narasumber
memberikan beberapa klarifikasi. Ternyata benar. Acara gaje di teve itu tidak
sepenuhnya benar. Hanya sekitar 25% yang mungkin benar, sisanya adalah
settingan yang bisa menaikkan rating acara. Jika hal itu 100% benar, maka tidak
perlu repot ada sidang dan meja hijau. Cukup panggil ahli nujum yang bisa
hipnotis maka semua kasus korupsi yang pelik-ruwet-gaje akan terungkap dengan
jelas.
Acara dimulai.
Ada beberapa narasumber. Setelah memberikan beberapa wejangan pembuka, inti
acara akhirnya dimulai. Para peserta diminta memejamkan mata sambil
mendengarkan suara yang bisa didengar. Suara itu menimbulkan imajinasi yang
berbeda-beda pada peserta. @ku sendiri sempat kehilangan kontak dengan suara
itu kerana ulah Mr. Sleepy. 10 April 2014
Syukurnya,
sebelum acara inti berakhir, kesadaran @ku sudah kembali. Naratornya berganti
sebelum para peserta diminta membuka mata. Acara inti berakhir. Ternyata masih
ada yang menutup matanya. Khusyuk sekali dia. Ternyata dia benar-benar tertidur.
Pulas kerana dia berhasil memanggil gelombang delta dengan otaknya. Perlu
bantuan seorang nakama untuk menyadarkannya.
Materi yang akan
dilahap pada Hari pertama adalah dinamika kelompok. Dengan materi ini
diharapkan para peserta bisa saling kenal dengan cepat. Metode yang digunakan
cukup sukses kerana bisa mempercepat perkenalan antar nakama. Namun bagiku,
mencocokkan 35 wajah dan namanya itu tidak bisa dalam waktu satu hari. Mengapa?
Saat kali pertama melihat mereka, wajah mereka sepertinya mirip, tidak peduli
pria atau wanita. Hal itu terjadi begitu jelas saat ketua Zenato terlihat
seperti rekan sekamar. Tengsin dah...
Acara pada
siang-sore akhirnya berakhir. Pada malam harinya, tugas yang diberikan adalah
membuat rangkuman untuk mata pelajaran pada hari berikutnya. Ternyata ada
sebuah trik dalam membuat resume, yaitu meringkas rangkuman pada tiap bab.
Super sekali. Sambil meresume, @ku merecall kembali nama dan wajah para nakama
dalam otakku. Kemiripan wajah itu terjadi selama beberapa hari hingga akhirnya
@ku berhasil menginventarisir dalam folder yang benar. Beberapa hari pertama
memang terasa (begitu) berat (sekali), kurang lebih 1 ton beratnya. Namun,
dengan bergulirnya waktu, disiplinisasi yang diterapkan di TKP tidak lagi
menjadi suatu beban yang berat, melainkan menjadi pemicu semangat. Yang penting
bisa makan teratur dan pooping teratur, @ku ora popo.
Setelah tampuk
kepemimpinan Zenato dibentuk, badan zenato yang terdiri dari sexy-sexy juga
dibentuk dari 2 kelas, alfa dan beta. Satu persatu sexy dibentuk dengan
pemungutan suara. @ku mengincar sexy dokumentasi agar bisa menjalankan beberapa
modus yang sudah kupersiapkan sebelumnya. Syukurlah, ternyata Tuhan tidak
mengijinkanku menjadi sexy itu kerana modus yang sudah terencana itu terlalu danger
jika direalisasikan menjadi kenyataan.
Setiap malam, ada
acara apel malam sebelum kegiatan tidur. Entah mengapa, begitu @ku memilih
menjadi menjadi pemimpin apel, cuaca begitu suram, mendung dan penuh dengan
halilintar yang menggelegar. Kuku kakiku kukakukan agar hilang rasa kesemutan
yang menjalar. @ku tidak lagi ingat apa yang harusnya kulakukan. Dua minggu
kemudian, saat @ku ditunjuk menjadi pemimpin barisan untuk upacara bendera, @ku
medengar sebuah kata yang sudah lama tidak kudengar. Kata itu muncul ke
permukaan saat @ku mampir ke sebuah klub paskibra. Oh, sepertinya @ku tidak
cocok berada dalam klub itu. Kata itu mungkin salah satu penyebabnya. Dalam
hidup, kadang kita harus mengetahui kapan saatnya kita harus menyerah. Am I
right? Pantang menyerah itu memang motto yang bagus, super sekali namun kita
juga harus sadar kapan kita harus mundur dan menyerah. Its hard to fight both
fate and destiny.
Kata itu muncul
lagi setelah terkubur (dan kukubur) begitu dalam. ”Cempreng”. Thats the
keyword. @ku sih tidak begitu mengerti apa definisinya kerana @ku tidak bisa
mendengar suaraku sendiri saat tone itu terjadi. Whatever lah. Yang jelas,
upacara bendera berakhir dengan mendulang kesuksesan. Yang teringat saat itu
adalah cerita tentang seorang pegawai tingkat bawah yang bekerja dengan ikhlas
sepenuh hati meskipun berada di wilayah pelosok yang tidak terjangkau oleh
mesin pencari google. Beliau mengumpulkan data dengan baik hingga akhirnya
beguna pada saat yang penting bin genting. Pengabdian beliau yang sepenuh hati
itu akhirnya berhasil membawa beliau pada tingkatan karir yang cukup tinggi
(mungkin tertinggi).
Jadi, nakamaku
semua, bekerjalah dengan ikhlas dan sepenuh hatimu kerana seremeh apapun
pekerjaanmu, jika dikau melakukannya dengan sungguh-sungguh, tidak ada yang
tidak mungkin. Tukang bubur saja bisa naik haji. Meskipun yang dikau kerjakan
itu begitu remeh dimata orang lain, yakinlah jika dikau akan sukses jika
bersungguh-sungguh dengan hal yang remeh itu. Oo.. out of the box....
Saat latihan upacara
bendera, ada insiden kecil terjadi dalam kelompok paduan suara. Panitia meminta
salah seorang anggota untuk keluar dari rombongan dan melakukan tugasnya
sebagai sexy doc. Member yang diminta merasa bingung. Tidak berapa lama
kemudian, seseorang yang mirip melewati tempat itu. Ternyata panitia mengalami
salah persepsi. Wajah kedua orang itu memang mirip jika dilihat sekilas. Pantas
saja panitia bisa terkecoh.
Ada beberapa
kejadian yang menghebohkan di istana baja-mudik, yaitu munculnya suara suara
tidak dikenal... maaf, bukan itu. Terjadinya miss komunikasi antara zenato dan
warganya. Di asrama pria, zenato mengumumkan penggunaan baju bebas rapi untuk
makan malam dan kegiatan selanjutnya. Beberapa nakama pria yang sudah berkostum
putih/hitam segera mengganti pakaiannya. Zenato mengunjungi markas wanita untuk
mengkonfirmasikan hal itu. Ternyata, para nakama wanita sudah berkostum
putih/hitam. Jadi, anda pasti sudah bisa menebak kelanjutannya. Taulah gimana
mereka itu. Zenato langsung kabur kembali ke markas pria dan meralat pengumuman
sebelumnya. Kostum yang harus digunakan adalah putih/hitam. Para nakama berbaju
bebas rapi yang sebelumnya sudah berkostum putih/hitam rapi hanya bisa
tersenyum kecut sembari mengganti kembali kostumnya.
Kejadian yang
mengecutkan senyum berikutnya terjadi saat pesiar pagi keluar istana, yaitu
menyusuri jalan perkampungan dengan berjalan kaki yang mitosnya sepanjang 5 km.
Yang menjadi korban adalah dua orang sexy keamanan dari kelas alfa. Tugas
keamanan seharusnya mengamankan makanan enak dan mengamankan hati nakamanya
agar tidak berpindah ke lain hati. Ternyata mereka berdua yang seharusnya
mengamankan jalur migrasi rombongan, malah sibuk dalam dunia mereka sendiri.
Mereka berdua berjalan di depan dengan jarak yang cukup jauh dari rombongan
kafilah. Pengasuh sebagai nahkoda utama membelokkan rombongan pada sebuah
persimpangan tanpa sepengetahuan dua orang security yang bersangkutan.
Untungnya mereka berdua menoleh kebelakang meskipun sudah terhitung telat.
Sepertinya cukup tengsin mereka. Mereka kembali bergabung dengan rombongan.
Kejadian semacam itu hampir terulang untuk kali kedua saat rombongan hampir kembali
ke istana. Mantab banget dah jebakannya.
Setelah pesiar
pagi selesai, kegiatan selanjutnya adalah makan pagi. Singkat cerita, makan
pagi usai dilanjutkan dengan acara pembersihan dari kuman dan bakteri. Setelah
rapi dan bersepatu, semua berbaris dalam rangka upacara. Saat upacara itulah
terjadi kehebohan kerana pengasuh meminta kunci kamar dari para peserta. Sudah
bisa ditebak, akan terjadi inspeksi mendadak. Pada saat inspeksi pertama,
peserta yang terjaring tidak terlalu banyak sehingga keberadaan mereka
terlupakan seiring waktu. Mungkin itu sebabnya pada saat inspeksi kedua, jumlah
peserta yang terjaring operasi meningkat dengan pesat. Sebagai konsekuensi,
mereka harus membawa pakaian/benda mereka yang berserakan di kamar ke dalam
ruang kelas saat meresume. Yang membuktikan kekompakan rombongan adalah dua
pimpinan kelas yang bertugas pada hari itu. Mereka berasal dari sexy yang sama.
Memakai kaos dengan warna yang sama, merah yang berarti berani dan membawa
perabot yang sama, handuk. OMG, sudah janjian nih sepertinya.
Pada suatu hari,
pada suatu mata pelajaran, ada tugas memburu tanda tangan orang yang sesuai
dengan kriteria formulir. Untuk tokoh yang pernah pergi ke luar negeri, hanya
ada satu target, sang fasilitator. Untuk yang kesulitan berpidato, ada beberapa
pilihan. Untuk yang tidak takut berpidato, ada beberapa pilihan juga. Anehnya,
untuk yang bisa berbahasa asing, mengapa mereka sebagian dari mereka menatap ke
arahku? Mereka terlalu banyak berharap padaku yang belum seberapa ini. Bukankah
mereka juga bisa berbahasa Inggris, Jawa, Purwokerto, Barabai, Banjar? Itu
termasuk bahasa Asing. Selain bahasa asing yang familiar itu, ada juga yang
bisa berbicara bahasa Arab, yang suka comal comel di kelas.
Kisah mengharukan
datang dari nakama yang pernah mengalami ujian hidup yang menyangkut masalah
jiwa dan raga. Ceritanya terlalu panjang jika di hampar di halaman ini. Yang
jelas, ada cerita bentrokan yang tidak disadari oleh pelakunya sendiri. Ada
juga cerita bentrokan antara kendaraan R2 dan binatang R4 yang bisa membuat
hati para pendengarnya menjadi chennal chennul tidak karuan...
Dalam materi team
building, ada permainan yang cukup merepotkan, yaitu lingkaran BESAR dan
lingkaran kecil. Seluruh member membentuk lingkaran dan mengubah formasi
menurut perintah berikutnya. MODIS untuk formasi perseorangan. DUET untuk
formasi ganda. TRAP VICK LIKE untuk formasi trio yang membentuk lampu lalu
lintas. MAWAR untuk formasi empat orang yang bisa mekar dan menguncup. MENARA
untuk formasi mawar ditambah satu member ditengah. DAYUNG untuk formasi enam
orang. NOTE: maaf jika ada perintah yang
salah. Mohon koreksinya. Untuk perintah trio, tentu saja ada kesulitan
mengingat jumlah peserta genap 40 orang. Pasti akan ada member yang tersisa.
Syukurlah ada seorang jenius yang memanfaatkan statusnya sebagai sexy doc. Saat
dia bisa membentuk formasi, dia akan ikut dalam formasi. Namun saat perintah
trio, dia melakukan disintegrasi dan bertindak sebagai sexy doc. Hak vetonya
ini begitu keren sehingga fasilitator tidak bisa memberikan sanksi yang
seharusnya diberikan pada member yang tidak bisa membentuk formasi.
Materi terakhir
yang bisa diceritakan adalah kemampuan berpidato. Materi ini berkenaan dengan
pertanyaan out of the box pada paragraf di atas. Yang menjadi sukarelawan
pertama adalah salah satu tokoh sepuh ternama di istana. Setelah maju ke depan
(tidak ada maju ke belakang, ya?), beliau membetulkan celananya. Entahlah,
apakah itu memang suatu kebutuhan atau hanya sebuah cara menghilangkan
kegugupan. Penulis percaya itu hanya gesture untuk memancing perhatian. Pokok
pidato beliau begitu mengena pada target sasaran sehingga fasilitator jadi
salah tingkah.
Ada juga nakama
yang menceritakan kehidupannya di masa lalu (masa kecil). Cara yang dilakukan
ayahnya dalam mendidik beliau sebagai seorang anak perempuan. Saat itu beliau
ingin menonton sebuah pertunjukan di depan rumah. Ayah beliau tidak
menginjinkan dan hanya mengambillkan sebuah kursi buat anak tercintanya itu.
Alhasil, beliau hanya bisa menonton pentas seni itu dari balik jendela.
Sekarang beliau mengetahui sebab mengapa ayahnya berbuat seperti itu.
Ada juga nakama
yang menceritakan rasa mindernya kerana merasa begitu sepuh diantara nakama
lainnya yang masih fresh kerana baru dikeluarkan dari oven. @ku juga sebenarnya
merasa minder saat bertemu dengan nakama-nakama yang luar biasa seperti mereka.
We are nothing more than dust in this ununlimited unverse.
Ada juga Cerita
tentang ayah dari nakama yang lain. Didikan yang diberikan pada beliau begitu
keras meski beliau adalah anak bungsu. Saat anak-anak yang lain bermain
bergembira ria, beliau harus berkutat dengan buku pelajaran. Beliau bahkan
harus menjadi peringkat kelas demi sebuah robot MEGAZORD (IMO). Namun ternyata
Tuhan belum mengijinkan beliau untuk memiliki miniatur robot raksasa ini.
Setelah beliau beranjak dewasa, beliau mulai menyadari manfaat didikan ayah
beliau yang keras/tegas itu. Intinya, meskipun cara orang tua berbeda dalam
mendidik anaknya, semua itu bermuara pada kebaikan sang anak. Kakoi janai ka?
Keren bukan? Thats really cool conclusion.
Saat materi itu
disampaikan, @ku sudah membuat rancangan pidato jika sewaktu-waktu menjadi
target. @ku ingin menceritakan sebuah dongeng sederhana sebagai seorang subber.
Ternyata kerana satu dan lain hal, keinginan itu tidak terwujud. Biarlah
goresan pena pendongeng ini hanya menjadi coretan-coretan yang mewarnai blog
yang gaje ini. Sebenarnya @ku juga ingin membagikan sebuah dongeng. Dongeng
yang tidak kunjung usai kerana kesibukan dunia nyata. Namun @ku tidak akan
melupakan mimpiku itu. Ore no yume. I will reach that dream. Mengapa demikian?
Because its my dream, only I who can reach that dream.
Satu hal lagi,
kebiasaan para nakama saat berada di aula istana. Awalnya mereka duduk dengan
rapi dan teratur. Namun jika tokoh utama tidak kunjung muncul, satu persatu
member melepaskan diri dari rombongan dan berkumpul di suatu lokasi, yaitu
tempat berdirinya portable AC. Satu-persatu berkumpul membentuk koloni baru.
Jumlah anggota koloni itu terbatas kerana daya jangkau AC terbatas. Entah cuaca
sedang cerah atau galau, lokasi AC adalah lokasi yang difavoritkan para
peserta. Di dalam kelas juga demikian. Posisi yang terjangkau sejuknya AC
selalu menjadi rebutan. Mereka rela duduk berhadapan dengan fasilitator demi
merasakan sejuknya udara dari AC. Di lokasi lain, tempat duduk dalam aula,
member lainnya juga sibuk berfoto, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan
koloninya. Jika ingin berfoto, maka harus cepat kerana dalam hitungan detik,
jumlah koloni yang akan difoto pasti akan bertambah.
Baiklah,
sekiranya ini saja yang dapat @ku paparkan. Jika ada yang berharap kelanjutan
cerita ini, percayalah, ini adalah seri terahir dari purajabu. Jika ada yang
bilang tulisan iseng ini keren, percayalah, thats too much for me to handle.
Kalian lah yang keren. Mengapa? Kerana hanya orang-orang kerenlah yang bisa
mengerti dan memahami coretan gaje bin lebay ini. Kalimat terakhir yang bisa
ditulis adalah Anda semua luar biasa kerana telah memberikan inspirasi pada
penulis. Sebagai tambahan dan catatan, cerita ini hanyalah bisa dikonsumsi
kalangan terbatas. Maaf jika ada kesalahan kerana penyimpangan fakta yang tidak
sesuai dengan realita. 11 April 2014
Nice share, suweer!!
ReplyDeleteFasilitator jadi salting itu cuman gesture utk memancing suasana lebih friendly yaaaa...... :)
gyaaaaah....
ReplyDelete