Kisah Kelam Dunia Transportasi
Jakarta macet? Sudah
biasa. Itu sudah menjadi budaya alias tradisi yang melekat erat pada Ibu Kota
Jakarta. Banjarbaru macet? Ada kemungkinannya. Apa penyebabnya? Yang jelas
bukan sampah. Jika kambing hitam untuk banjir adalah sampah, maka kambing hitam
untuk kemacetan ini adalah jumlah kendaraan yang tidak sepadan dengan jumlah
jalan. Mengapa jumlah kendaraan di negara ini selalu meningkat padahal negara
tetangga begitu membatasi jumlah kendaraan? Hal ini tidak terlepas dari kondisi
geografis yang luas serta tidak adanya transportasi umum yang memadai.
Berangkat dari
kegelisahan itu, bidang bisnis berupa dealer kendaraan mulai menjamur, baik
untuk roda dua, roda tiga, roda empat maupun roda sepuluh. Kini kendaraan roda
dua dijajakan ke kampung-kampung di pelosok desa seperti kacang goreng. Namun, apakah
anda mengetahui kisah kelam dibalik menjamurnya dealer itu?
Kredit motor
memang dipermudah namun jika terlambat sehari saja, motor kreditan itu akan
segera dijemput pihak dealer. Parahnya, angsuran harus diserahkan pada hari itu
juga jika motor ingin kembali. Jika tidak, maka konsumen itu harus mengucapkan ”say
goodbye” dengan motor barunya. Sepertinya pihak dealer sudah mengalami pengalaman
buruk saat terlambat melakukan penarikan. Jika motor/kendaraan tidak segera
dijemput, yang akan mereka temukan hanyalah rongsokan yang tidak akan laku lagi
saat berada di showroom.
Kredit mobil
lebih menggemparkan kasusnya. Deadline tagihan tanggal 2 Maret. Konsumen baru
bisa membayar tanggal 3 Maret secara online. Ternyata ada 3 orang tamu tak
diundang yang menjadi ”bodyguard” di pintu pagar rumah. Mereka menerima surat perintah penagihan tertanggal 3
Maret. Ternyata bukti pembayaran yang baru dilakukan tidak dihiraukan. Yang mereka
pegang (yang menjadi acuan) adalah surat perintah penagihan. Akhirnya, konsumen
membayar lagi sejumlah uang sesuai tagihan plus uang saku dan transport jasa
penagihan. Luar biasa, bukan?
Pihak sales/surveyor
dari dealer juga berada dalam posisi yang tidak mudah. Mereka selalu dikejar
oleh target penjualan, setiap hari. Target 6 unit motor dalam sebulan atau 1
unit mobil dalam seminggu. Mereka juga menanggung resiko selama 6 bulan kedepan
untuk kendaraan yang mereka ”acc” (setujui). Jika kreditnya bermasalah atau
macet, maka sales yang akan membayar dengan uang gajinya. Tidak bisa dihindari
kerana pemotongan langsung pada gaji, secara otomatis. Ya, begitulah dunia yang
mengajarkan hedonisme pada umat manusia.
Bagi yang suka
melakukan kreditisasi, ingatlah untuk membayar secara tertib. Sekali saja anda
bermasalah, kredit macet, meskipun nominalnya hanya 100 ribu, anda bisa masuk
ke dalam black list dan tidak akan bisa mengajukan kredit lagi, di manapun
lokasinya, apapun agennya. Semua agen kredit ternyata saling terintegrasi
sehingga bisa terjadi pengecekan orang yang bermasalah secara online.
Peringatan! Kondisi
ini mungkin tidak terjadi di setiap daerah. Artinya, kejadian di setiap daerah belum
tentu sama, tergantung kebijakan masing-masing agen kredit atau bahasa kerennya
leasing. Meskipun begitu, tidak ada salahnya jika kita waspada terhadap leasing
yang beroperasi di wilayah kita. Mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan
informasi yang berharga dan bisa menjadi pelajaran serta bahan renungan mengapa
kemacetan itu adalah kemungkinan yang pasti ada di setiap kota berkembang.
Zet.@ 15 Feb
2014, Disempurnakan pada 16 feb 2015.
Sumber Gambar
No comments:
Post a Comment