Cerita Bioskop
Sebagai seorang
pengunduh sejati, pantang bagi @ku untuk menonton film di bioskop, atau bahasa
kerennya cinema twentiwan. Namun, jika menontonnya gratisan – gretongan – alias
ditraktir, ya tidak bisa ditolak. Apalagi jika dipaksa menonton, @ku tidak
punya pilihan lain selain menerimanya.
Pertama kali....
atau mungkin yang benar, kali pertama menonton film di XXI itu beberapa tahun
yang lalu, tepatnya saat film animasi Frozen rilis. Sekitar bulan Desember
kalau tidak salah, kalau tidak salah ya belum pasti benar juga. Menonton bersama
keluarga kecilku, ditraktir oleh seorang teman lama yang datang dari jauh,
tepatnya Kal-Teng, mungkin. Alhamdulillah. Itu kali pertama nonton di bioskop
besar yang berlokasi di lantai teratas pusat perbelanjaan DUTA MALL
Banjarmasin.
Kalau menonton
layar tancap, sudah cukup sering saat @ku masih kecil dulu. Saat itu masih
tinggal di pedalaman suatu wilayah yang bernama Pengaron, Kalimantan Selatan. Yang
diputar itu film-film Barry Prima yang penuh aksi laga. Entah bagaimana kabar
bang Barry Prima sekarang.
Kembali ke pokok
bahasan utama. Ternayata Frozen menjadi film yang cukup populer dan terkenal. Buktinya,
mulai dari mainan bootleg hingga samphoo anak-anak bergambar tokoh Frozen. Tentu
saja, semua itu tidak terlepas dari tokoh atau instansi yang ada di balik
layar, si Disney.
Film kedua yang
@ku lihat di XXI berjudul tiga puluh tiga atau lebih singkatnya ”33”. Kisah tentang
33 orang penambang yang terperangkap di dalam tambang yang runtuh. Menurut beberapa
sumber, cerita itu berdasarkan sebuah kisah nyata di suatu negara. Setelah di
cek ke dunia maya, dunia yang penuh khayalan, ternyata ada unsur magis/religius
yang tidak masuk dalam cerita adaptasi. Padahal unsur itu bisa menjadi unsur
yang terpenting dalam cerita para penambang (opini pribadi ini). Ingin tahu? Mungkin
anda sendiri sudah tahu cerita itu, yaitu munculnya tokoh agama secara gaib
dalam tambang yang selalu memberikan pencerahan rohani kepada 33 orang penambang.
Ya, begitulah. Film
yang mencatut dan mengklaim ceritanya berdasarkan cerita nyata sebagai
sumbernya memang tidak (mungkin) 100% sesuai dengan keyataan yang terjadi,
bahkan mungkin bisa saja dipelintir, diputarbalik dan disesuaikan dengan
keinginan para pihak yang berkepentingan dalam film adaptasi tersebut. Mungkin juga
ada pesan implisit yang dibawa agar bisa mempengaruhi alam bawah sadar para
penonton.
Film ketiga yang
aku saksikan adalah Fast Furious 8. Tentu saja itu juga gratis alias free
ongkir. Ada yang ulang tahun dan mentraktir menonton di XXI. @ku lebih suka
film fiksi, yang jelas jelas khayalan dari pada film adaptasi true story yang
penuh dengan imajinasi sutradaranya.
Yang jadi masalah
adalah @ku belum ada menonton FF episode 1 hingga episode 7nya. Jadi selama
nonton film balapan ini, @ku seperti berada di friendzone, eh bukan, zona
roaming tingkat sedang. Ada beberapa hal menarik selama film ini diputar. Bukan
filmnya, tapi kelakuan para penontonnya. Ada seorang rekan yang membawa anak perempuannya
(umur 5 tahun) ikut menonton. Film itu termasuk film yang memiliki rating
dewasa meskipun adengan setengah dewasanya hanya beberapa menit. Kejadian lucu
terjadi saat adegan mesra antara tripe X dan istrinya berlangsung. Rekan @ku
yang duduk disampingku menutupi mata anak putrinya yang duduk di sebelahnya.
Ada juga tiket
teman lain yang masih berada dikantongku. Saat film sudah mulai diputar, dia
masih OTW. Sesampainya di lobby cinema, dia menghubungi @ku agar @ku menunggu
di pintu masuk teater 3 dimana @ku berada. @ku pun bergegas turun dari singgasanaku
tapi eh baru setengah jalan, @ku sudah bertemu dengannya. Ternyata tidak ada
lagi bodyguard di pintu depan teater yang bertugas menjarah tiket masuk. Sepertinya
para bodyguard itu ikut menonton film yang sedang berlangsung. Itulah sebab
teman @ku tadi bisa menyusup, menerobos ke dalam teater dengan bebas. Mantap juga
timingnya.
Setelah film
berakhir, yang masuk dalam top list to do adalah mengunduh serial Fast Furious
episode 1 hingga episode 7 dan menontonnya. Hingga cerita ini dibuat, @ku sudah
menonton episode 1 hingga episode 6. Episode 7 baru 30% berjalan. Oke. Sekian dulu
cerita tentang kehidupan di XXI.
Zet@ Rider aka
mechadot 174510052017
Diketik dan
disempurnakan pada Jumat, 084012052017
No comments:
Post a Comment