KEDATANGAN ORANG BESAR
Beberapa hari
yang lalu, tepatnya Hari Minggu, 7 Mei Tahun 2017, wilayah ini dihebohkan
dengan kedatangan seorang kepala negara, yaitu Pak Presiden. @ku sebagai warga
biasa tidak terlalu heboh dalam menanggapi situasi langka seperti ini. Apalah arti
ratik di tengah deru badai yang menggelegar. Lagi pula, untuk bertemu dengan
orang sekelas kepala negara, orang biasa sepertiku perlu keberuntungan yang
cukup besar. Masalahnya, setiap kali ikut acara undian, presentase terpilih
selalu mendekati angka nol alias zero alias zonk.
Kedatangan Big Boss
kadang (tentu saja) merepotkan beberapa
pihak. Para pegawai mempersiapkan segalanya selama berhari-hari meskipun
kunjungannya hanya sekitar 60 menit. Jalan utama menjadi padat dan macet kerana
adanya aparat yang melakukan tindakan sterilisasi. Bahkan ada sejumlah keluarga
yang membatalkan liburan kerana terjebak macet di wilayah wisata Labirin.
Saat sang
presiden lewat, semua kendaraan diharuskan berhenti. Tidak boleh ada yang
berjalan. Jika berjalan, ada kemungkinan akan ditabrak oleh aparat yang
bertugas melawan presiden. @ku bersyukur sekali kerana tidak tinggal satu pulau
dengan kepala negara. Pasti repot jika harus selalu berhenti saat berpapasan
dengan Presiden. Beberapa menit waktuku yang berharga bisa hilang hanya karena
itu. Lagi pula, jendela mobil beliau juga tertutup. Jadi tak ada gunanya jika
tidak ada kontak mata meskipun berpapasan dengan kepala negara.
Apakah memang
perlu seketat itu pengawalan kepala negara di negeri yang damai ini? Jadi ingin
tahu bagaimana perlakuan terhadap kepala negara di negari lain. Yang jelas,
tidak bisa dibedakan dengan gaya kepemimpinan di masa lalu di mana wilayah kekuasaan
tidak terpisah oleh lautan dan samudera. Baiklah. Cukup sekian komentar kali
ini berhubung @ku tidak terlalu menguasai materi ini. Ya mudah-mudahan saja
komentar semacam ini tidak menuai sesuatu yang tidak diinginkan di kemudian
hari. Terima kasih.
Zet.@ Rider 082511052017
No comments:
Post a Comment