Kekejaman
Sistemik
Peristiwa Palestina yang dibombardir israel akhir-akhir ini
membombardir media informasi, baik itu media cetak, media elektronik-audio
visual maupun media sosial. [Hampir] Semua pihak mengecam agresi yang dilakukan
pihak militer israel. israel menyebut tindakan mereka sebagai perang namun
situasi yang tidak berimbang itu lebih layak disebut sebagai pembantaian.
Apalagi yang menjadi target mereka adalah fasilitas umum yang seharusnya tidak
menjadi sasaran rudal. Tindakan ini jelas mengusik hati nurani kemanusiaan.
Ratusan korban sudah berjatuhan dipihak Palestina. Yang lebih memilukan, korban
adalah perempuan dan anak-anak. Bantuan dari berbagai pihak dikirimkan untuk
mendukung rakyat Palestina yang sedang
tertindas.
PBB sebagai pihak yang memiliki kewenangan berusaha meredam
serangan israel namun masih belum membuahkan hasil yang layak dinikmati. Hal ini
memperkuat dugaan adanya dukungan negara besar dari balik layar. Indikasi itu
semakin jelas kerana tidak ada tindakan berarti yang diambil PBB selama ini.
Indonesia sebagai negara beradab tentu tidak boleh
ketinggalan dalam membantu perjuangan Palestina untuk mempertahankan diri. Di
berbagai wilayah muncul relawan yang menggalang dana untuk Palestina. Ada juga
yang melakukan BOIKOT pada produk israel sebagai bentuk dukungan untuk Gaza.
Meskipun ada pertentangan sudut pandang dalam hal boikot, hal itu tidak
seharusnya memupuskan semangat kita untuk menolong Palestina. Kita semua sudah
seharusnya membantu saudara-saudara kita dengan cara yang kita bisa. Jika
memiliki kekuasaan, maka bantu dengan kuasa yang ada. Jika berharta, maka bantu
dengan harta. Jika punya kemampuan dan tenaga, maka bantu dengan itu. Jika hanya
bisa berdoa, ya bantu dengan berdo’a. Meskipun itu merupakan tingkatan yang
paling lemah, ada yang berkata jika Do’a bisa mengubah
takdir.
24 juli 2014
No comments:
Post a Comment