Monday, September 26, 2022

Makan Makanan di Negeri Asing

MAKAN MAKAN



Pada suatu hari rombongan kami melakukan sebuah survey dengan kepala desa setempat. Saat kami akan melanjutkan ke agenda berikutnya kepala desa membawa kami ke acara makan-makan. Katanya sedang ada yang melakukan selamatan. Sesampainya di lokasi kami dipersilahkan untuk mengambil hidangan. Rombongan kami terdiri dari empat orang lah kurang lebih. 

Ada salah satu teman yang ternyata tidak bisa makan daging kambing. Akhirnya teman yang lain mulai melakukan pembulian atau perundungan secara verbal. Dia mengatakan bahwa temannya itu kena prank karena tidak bisa makan daging kambing. Hidangan yang disiapkan kalau tidak salah itu sop kambing. Saya sendiri juga sebenarnya tidak terlalu suka kambing apalagi yang disediakan bersama tulang belulangnya. Namun untuk menghormati pemilik rumah, saya mengambil satu potong tulang belulang yang ditempeli daging. Saya ambil kuahnya beberapa beberapa kali kemudian mengambil bawang goreng dan saya pun makan dengan kerupuk tanpa menyentuh daging kambingnya sama sekali, Eh maksudnya tulang kambing. 

Teman saya yang bernama... sebut saja bernama Ultraman. Karena dia tidak bisa makan kambing,  akhirnya dia mengambil bawang gorengnya saja dan makan dengan kerupuk. Pemilik rumah yang melihat hal itu pun kaget ternyata ada manusia yang tidak bisa memakan tulang belulang kambing seperti mereka. Dia segera berlari ke dalam rumah dan mengambilkan ayam goreng yang terlihat sangat lezat. Melihat Ultraman mendapat lauk paukberupa ayam yang sangat lezat itu, saya sekilas jadi menyesal karena telah menghabiskan nasi saya. 

Aduh kadang menyesal tidak datang belakangan tapi malah datang karena duluan. Jadi bagaimana ya? Bingung juga. Misalkan mendapati situasi seperti itu, apakah kita terus terang bahwa tidak bisa memakan makanan yang dihidangkan atau berpura-pura mengambil makanan untuk menghormati tuan rumah. Selama yang dihidangkan bukan babi atau kucing goreng tentu saja saya tidak bisa menolak secara terang-terangan. Mungkin itu saja pendapat pribadi dari saya terima kasih.

Wednesday, February 13, 2019

Seteru Atasan Dan Bawahan




 Sudah cukup lama tidak membuka blog super ini. Ternyata sudah penuh dengan sarang laba-laba yang cukup mengerikan jika dibayangkan menjadi kenyataan. Meskipun banyak cerita menarik yang dialami dalam keseharian, tidak memiliki kesempatan untuk menuliskannya adalah sesuatu yang menyedihkan karena eksistensi cerita itu hanya kan menjadi angin lalu dan tidak tertulis dalam sejarah.

Ternyata di zaman ini masih ada atasan yang belum bisa bersikap bijak atau membuat kebijakan kepada anak buahnya. Terlalu terikat dengan peraturan yang ada malah membuat sesuatu menjadi lebih rumit dari kenyataan. Anggap saja tokoh kisah fiktif ini bernama Bupati, Camat dan Lurah. Nah, Bupati sering curhat ke Lurah, sering makan makan berdua hingga pekerjaan Lurah terbengkalai. Nah, Pada suatu hari, Lurah berpesan pada Camat agar ketika Bupati mencarinya, bilang dirinya tidak ada. Dan benar juga, pada siang itu Bupati mencari lurah dan tidak bisa menghubunginya karena lurah mematikan hapenya. Bupati menghubungi camat dan menanyakan keberadaan lurah. Apa anda tahu apa jawaban camat itu?

”Tadi lurah berpesan, jika bupati mencari saya, bilang saya tidak ada”.
Itu adalah jawaban paling spektakuler yang pernah di dengar bupati. Saya yang mendengar cerita itu juga tertegun. Saya kira jawaban itu hanya ada di acara sketsa-sketsa televisi. Ternyata jawaban semacam itu bisa ditemukan di dunia nyata. Atau barangkali camat ini sering menonton acara sketsa sehingga tidak bisa membedakan mana pertanyaan serius dan mana pertanyaan guyonan.

Zet.@1531130219

Tuesday, February 12, 2019

SMPN 3 Bati - Bati



 Sekolah ini bisa dibilang cukup tua karena dibangun pada tahun 1990. Sekolah ini memiliki wilayah yang cukup luas, bahkan pagarnya saja memiliki 2 layer. Di halaman depan, ada sebuah lapangan yang berlapis beton. Kemungkinan digunakan untuk permainan bola basket, tapi tunggu dulu. Ada dua buah tiang gawang mini yang biasa digunakan untuk permainan futsal. Hmm jadi bingung. Ini lapangan futsal atau lapangan basket, atau keduanya saja. Di zaman yang penuh keterbatasan lahan seperti sekarang, inovasi penggunaan satu lapangan untuk dua macam olahraga cukup menarik. Hanya tinggal pembagian waktu saja yang perlu diperhatikan.

Tuesday, January 1, 2019

TANAH YANG HILANG




Tidak bisa dipungkiri jika tanah adalah aset yang amat sangat berharga, bahkan kadang lebih berharga dari nyawa [bagi sebagian kecil orang]. Tanah memiliki sifat yang sangat bertolak belakang dari materi lainnya di muka bumi. Sebut saja kendaraan atau alat elektronik. Harga jualnya akan semakin menurun sesuai umur pemakaian benda tersebut. Sebut saja ponsel keluaran terbaru, harganya bisa jatuh tersungkur meskipun hanya dipakai selama beberapa bulan. Apalagi jika ponsel itu sempat mengalami kecelakaan seperti terbentur meteor atau tersiram lava gunung berapi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...