HOAX MASA LALU
Masa
kecil dulu adalah masa yang tenang tanpa gadget. Meskipun tidak ada gawai, ada beberapa
hoax yang tersebar di kalangan anak-anak. Aku adalah salah satu anak yang
menjadi korban hoax itu. Anak-anak adalah makhluk polos yang belum tahu bahwa
ada yang namanya “kebohongan” di dunia ini. Entah apa niatnya, yang jelas
kebohongan atau hoax itu bisa berdampak buruk.
Hoax
pertama yang dulu aku percaya adalah larangan membuang sendok sembarangan
karena akan berubah menjadi ular sendok. Setelah beranjak dewasa dan berpikir
dengan logis, aku akhirnya tahu jika ini hanyalah mitos. Entah apa tujuannya.
Hoax
kedua adalah kunang-kunang itu merupakan penjelmaan kuku orang mati. Saat mendengar
kabar (Tahun 2025) bahwa kunang-kunang akan musnah dan tamat riwayatnya, aku
benar benar merasa sedih karena cerita horor tentang kunang-kunang tidak bisa
berlanjut. Dulu, meski takut, aku bersama teman-teman suka menangkap kunang-kunang
lalu memasukkan mereka ke dalam lampu yang ada di atas mobil mainan. Alhasil lampu
di mobil mainan akan tampak menyala meski tidak seterang matahari. Jaman dulu,
kami belum mampu beli mainan keren yang bisa berjalan sendiri dan memiliki
lampu yang bertenaga baterai. Meskipun begitu, kami cukup senang berburu
kunang-kunang sebagai sumber cahaya.
Mungkin
mitos kunang-kunang adalah kuku orang mati dimaksudkan agar para bocil tidak
berburu secara brutal yang bisa mengurangi populasi kunang-kunang. Namun apa
mau di kata, meski kunang- kunang tidak terancam perburuan, habitat mereka yang
terancam dan akhirnya akan tetap punah. Sedih sekali. Mereka punah padahal para
ilmuan belum bisa membuat robot kunang-kunang yang mengahasilkan cahaya dingin.
Atau sudah ada? Jika sudah ada maka aku yang kurang update.
Hoax
ketiga yaitu menelan biji buah akan membuat biji tumbuh di dalam perut. Inilah penyebab
dulu aku takut sekali (ter)makan biji buah. Takut tetiba ada akar atau daun
yang muncul dari dalam perut atau tepatnya di pusar. Biasanya biji dari jambu
biji atau biji semangka. Biji tidak akan berbahaya di dalam lambung. Tidak akan
tumbuh. Tidak sempat tumbuh karena sebelum 24 jam biasanya sudah dikirim ke
anus untuk di keluarkan. Namun jika saat melakukan teleportasi ke anus dia
tersesat ke usus buntu, maka itu akan menjadi masalah serius. Pada kasus lain, saat
proses tersedak, biji bisa masuk ke jalur atau lorong paru-paru. Di sana biji
punya kemungkinan tumbuh. Ada beberapa kasus yang cukup langka. Ada biji yang
berkecembah di organ paru-paru.
Oke.
Mungkin itu saja cerita untuk hari ini. Terima kasih
Zet@
Rider 135921072025
No comments:
Post a Comment