PENEBUSAN DOSA
Aku berjalan di sebuah lorong yang remang-remang. Dua orang sipir menemaniku menuju sebuah gerbang. Perlahan, gerbang yang pernah kulewati delapan tahun lalu itu terbuka. Mentari pagi tersenyum padaku. Sinarnya terasa lebih berharga dari hari-hari biasanya. Aku menghirup udara dalam-dalam. Meskipun udara yang kuhirup sama setiap hari,udara di luar bui terasa menghangatkan jiwaku yang beku.