Acara Tahunan Itu
Terulang Kembali
Beberapa minggu
lagi, Umat Islam akan menyambut kedatangan Bulan Ramadhan. Tentu saja itu
sah-sah saja selama tidak berlebihan. Masalah yang timbul adalah pada 15 hari
sebelum puasa itu sendiri. Itu adalah momen yang dikenal dengan Nisfu Sya’ban.
Nah, banyak beredar anjuran dan ajakan untuk melakukan amalan tertentu. Untuk
kebenarannya, cek dan tanyakan pada guru yang mumpuni ilmu agamanya. Masalah
yang dibahas di sini adalah efek dari ibadah itu. Terkesan terlalu
dilebih-lebihkan bahkan terkesan sanggup melampaui ibadah di bulan puasa. Hal
ini sering terjadi. Mereka berlomba-lomba puasa Nisfu namun tidak lagi berpuasa
pada Bulan Ramadhan.
Ini sama dengan
orang yang menelan bulat bulat hadits yang menyebutkan bahwa membukakan orang
yang berpuasa akan memproleh pahala yang sama dengan orang yang berpuasa
sehingga mereka merasa tidak perlu lagi berpuasa. Cukup membukakan 30 orang
berpuasa, maka mereka akan mendapatkan pahala sebanyak 30 puasa. Itu trik yang
cukup mudah namun tidak akan valid dan tidak akan sah.
Yang menjadi inti
pembahasan adalah bulan puasa itu sendiri. Bukan malah ibadah yang
ditingkatkan, malah pengeluaran yang meningkat. Itu tradisi yang cukup aneh.
Selain peningkatan pengeluaran, peningkatan kebisingan juga terjadi. Petasan
dimana-mana. Kenapa harus ada petasan di bulan puasa? Ini pastinya kesalahan
orang tua yang memberikan anaknya uang untuk membeli petasan semacam itu.
Sudah banyak
malapetaka yang terjadi akibat petasan semacam ini namun beberapa oknum
pedagang terus mendulang keuntungan dari barang dagangan yang berpotensi bahaya
itu. Ah, selain berbahaya, petasan semacam itu juga merusak ketenangan orang
yang sedang beribadah. Paling menyebalkan itu jika ada yang melempar petasan
pada orang yang melintas. Meski tidak terkena secara langsung, bunyinya itu cukup
mengejutkan dan bisa berbahaya jika jantung yang bersangkutan lemah. Memang ada hubungannya?
Yang terpenting
adalah ibadahnya itu sendiri. Semakin mendekati hari raya, seharusnya ibadah
semakin banyak. Anehnya, rumah ibadah semakin sepi. Yang ramai malah pasar,
mall, dapur dan stasiun serta terminal. Mereka sibuk mencari pakaian baru untuk
dipamerkan. Mereka tidak menyadari makna sebenarnya dari hari raya fitrah itu. Apa
gunanya baju baru, seragam baru dan semua yang serba baru jika mereka tidak
berpuasa dengan penuh 30 hari (kecuali wanita) dan tidak bisa menahan diri dari
yang disyaratkan?
Only God Knows..
11 Juni, fixed on 12 Juni 2014
Sumber GAMBAR
No comments:
Post a Comment