Oleh-Oleh Apel
Pagi
Pada suatu hari, tepatnya
03 Juni 2014, terjadi sebuah apel di depan kantor. Pembina memberikan beberapa
wejangan. Coretan dibawah ini adalah versi resumenya saja. Diantaranya adalah...
- Pada suatu masa, hiduplah seorang anak dengan nama
Michael Angelo. Pada masa itu Michael Angelo dibesarkan ayahnya dengan
cara dikirim pada seorang pematung. Dia ingin menjadikan Angelo seorang
pematung tentunya. Jika bergaul dengan pematung, kemungkinan besar dia akan
jadi pematung, itu rumus dunia. Padahal, pada masa itu, jasa yang laris
digunakan adalah jasa lukisan.
Pada suatu waktu, Michael Angelo dan Leonardo Da vinci
diminta mendekor sebuah rumah ibadah, gereja tentu saja. Leonardo dengan
lukisannya dan Angelo dengan patungnya. 10 tahun kemudian, Lukisan Leonardo Davinci
sudah mulai luntur termakan usia namun patung Angelo masih utuh. Angelo baru
menyadari tujuan ayahnya menjadi pematung.
- Jam tangan adalah petunjuk waktu. Apapun bentuknya,
tugas utamanya adalah petunjuk waktu. Mulai dari harga 10ribuan hingga
yang 5 milyar, semuanya bertujuan menunjukkan waktu. Jadi, jangan
dipandang harganya, tapi pandang fungsinya. @ku: Tapi saat ini, banyak
yang lebih mementingkan gengsi saat memakai jam tangan. @ku sendiri tidak
berminat kecuali jam yang bisa meng-henshin-kan diriku menjadi kamen
rider.
- Jika ada orang (bukan makhluk lain) yang ditanya, mau
jadi dokter atau tukang sampah, semua orang, kebanyakan ingin menjadi
dokter, tentu saja. Namun jika salary dokter hanya 5 jt dan gaji tukang
sampah itu 10 jt, maka bisa dipastikan, mayoritas akan memilih menjadi
tukang sampah. Jadi, profesi jangan dilihat secara frontal, tapi lihat apa
yang ada dibalik profesi itu.
- Semua makanan, kebanyakan memerlukan garam sebagai
bumbunya. Pembina menginginkan jajarannya memiliki sifat garam, tidak
terlihat namun sangat diperlukan dalam kehidupan. Ya, jajaran mereka
memang bekerja pada malam dan subuh hari. Mereka jarang terlihat oleh
manusia normal yang hidupnya tidak nokturnal. Jadi, pesan itu begitu
mengena. Bekerjalah tanpa keinginan dilihat orang, bekerja itu cari uang,
bukan cari muka. Hmm, ini mirip dengan Zet.@ rider yang lebih suka bekerja
dibalik layar.
- Beliau becerita tentang jari jemari. Masing masing
memiliki fungsi dan saling mendukung. Jika menunjuk seseorang, maka 4 jari
akan menunjuk diri sendiri. Itu artinya, tanggung jawab pada yang menunjuk
itu 4 kali lebih besar dari yang ditunjuk. Cara mempersilahkan orang juga
beda. Orang Jawa biasanya memakai jempolnya, namun untuk orang dengan
kelas tinggi, mereka mempersilahkan dengan kelima jarinya. Artinya, mereka
sudah melepaskan semua tanggung jawab mereka pada yang mereka tunjuk. Kalau
tidak salah sih, itu maknanya.
Hmm, begitulah
sekilas wejangan yang bisa @ku bagikan. Terima kasih sudah turut menyimak.
sumber gambar ambigu link
04 Juni 2014,
before office time starts
No comments:
Post a Comment