GAJI PEGAWAI
YANG (KEMUNGKINAN) HARAM
Bulan Juli sudah
di depan mata. Isu yang beredar mengatakan jika akan ada perekrutan tenaga PNS
oleh pemerintah. Tulisan ini bukanlah membahas trik-trik atau nasehat/mantra
agar lulus seleksi. Yang akan dibahas adalah kasus yang biasa mewarnai seleksi
pegawai semacam ini.
Alkisah, Tahun
2010, ada seleksi di sebuah kabupaten, sebut saja Intan. Pada hari seleksi,
peserta dengan nomor 2010 tidak hadir. Hal ini dikonfirmasi oleh rekan yang
mengenal pemilik nomor 2010 tersebut. Ternyata, pada saat pengumuman kelulusan
pegawai, nama peserta dengan nomor ujian 2010 itu keluar sebagai peserta yang
lolos. Jelas sekali jika ada ”sesuatu” yang tidak beres.
Tidak perlu
diperpanjang maupun diperlebar lagi masalah ”sesuatu” itu. Yang terpenting
adalah kelanjutannya. Jika peserta 2010 tidak hadir, bagaimana bisa dia bisa
menjawab soal dan menjadi peserta yang lulus? Jika dia melakukan pendaftaran
ulang dan masuk menjadi pegawai sesuai formasi yang dia tuju, maka kemungkinan
gajinya sebagai pegawai akan mempunyai label HARAM. Jadi, selama menjadi
pegawai, gaji yang dia terima akan berlabel HARAM. Seumur hidup dia akan
mendapat gaji HARAM. Mengapa demikian?
Untuk mendapatkan
pekerjaan, semua data yang disampaikan harus benar. Tidak boleh ada data hasil
rekayasa. Baik menjadi pegawai pemerintah maupun swasta, semua data harus valid
dan sah. Mulai dari sejarah pendidikan hingga kronologi pengalaman kerja.
Meskipun tidak mungkin instansi itu mengecek kebenarannya satu persatu, kita
memiliki tanggung jawab moral untuk tidak memalsukan data semacam itu. Jika
semua data sudah benar, proses seleksi juga harus dilakukan dengan benar. Tidak
perlu membayar ”joki” untuk melakukan ujian kerana itu sama saja dengan membunuh
karakter sendiri. Kita tidak akan tahu sampai mana level kekuatan/kemampuan
kita jika tidak mengikuti ujian itu sendiri. Menggunakan segala cara untuk
lulus dalam memperoleh pekerjaan adalah hal yang keji kerana itu akan mengambil
hak orang yang benar-benar berhak.
Kelulusan menjadi
pegawai dengan cara yang tidak sah, baik itu karena jatah keluarga atau
suntikan dana abadi, tidak akan membawa berkah selamanya. Saat ini, tes menjadi
pegawai, swasta/pemerintah, selalu dibumbui dengan uang pelicin. Jika tidak ada
pelicin itu, maka kesempatan memperoleh pekerjaan akan hilang. Akibatnya,
orang-orang yang tidak berkompeten bisa menduduki jabatan-jabatan yang
strategis. Kerana uang, mereka bisa menduduki jabatan yang keren dan menjadi
penghasil uang yang banyak.
Tapi sekali lagi,
pekerjaan atau kedudukan yang diraih dengan cara ilegal tidak akan membawa
berkah. Uang bulanan itu menjadi HARAM kerana cara mendapatkan pekerjaan itu
HARAM. Cara untuk bertaubat adalah berhenti dari pekerjaan itu. Selain itu, mungkin
pelaku harus mencari siapa oarang yang sebenarnya berhak duduk pada posisi itu.
Dia harus meminta maaf kerana telah mengambil haknya. Jadi, anak pejabat atau
keluarga pejabat tidak punya hak/jatah sama sekali pada formasi penerimaan
pegawai. Lain halnya jika itu perusahaan keluarga atau pribadi. Sang anak jelas
akan menjadi pewaris sehingga dinasti kejayaan bisa bertahan. Jadi teringat
kasus dinasti Ratu Atut. Semua keluarganya memegang posisi yang penting dalam
pemerintahan. Itulah sebabnya gurita pemerintahan sukar dimusnahkan.
Semoga peneriman
pegawai bisa dilakukan dengan transparan dan menganut azas akuntabilitas
sehingga semua orang di negeri ini bisa menjadi pengawasnya. Sistem pendaftaran
online dan sistem pengumuman online serta ujian yang bersih akan menghasilkan
kader yang diharapkan. Selain ujian, diharapkan adanya seleksi tambahan dengan
tes kejiwaan sehingga kecendrungan seseorang bisa diketahui. Apakah dia
memiliki integritas yang mumpuni ataupun memiliki potensi untuk melakukan
penyelewengan. Sistem penerimaan harus dijaga dan diperketat agar tidak ada
lagi peluang terjadinya sesuatu yang tidak beres.
NB: Tulisan ini
dibuat berdasarkan sumber yang mengharamkan Gaji pegawai kerana sogokan. Ada
juga pendapat yang tetap menghalalkannya. Namun mereka berpedoman dibalik "jangan mengharamkan sesuatu seolah-olah kau adalah Tuhan" dan Only God Knows..
Zet.@ aka mechadot, 25 Juni 2014, on time before midday..
Sumber Gambar
No comments:
Post a Comment