Wednesday, October 30, 2013

Rantai Makanan


RANTAI MAKANAN DI DUNIA NYATA


Pada suatu hari, terjadi sesuatu yang membuat ketenanganku terusik. Hal itu terjadi pada pagi hari, tepatnya saat bathing time. Saat @ku mengalirkan air dari sumur dengan menggunakan sebuah pompa air dengan merk (sensor), terciumlah secercah bau yang tidak sedap di telinga. Meski tidak terlalu menyengat, indera yang cukup sensitif ini menjadi terganggu. Setelah gerbang sumur dibuka, tampaklah tiga tokoh yang sering muncul di buku IPA tepatnya pada bab rantai makanan. Mereka adalah katak (bukan kodok, jika tidak tau bedanya, silahkan di cek di kamus online), tikus tanah dan ular. Semuanya dalam keadaan diam tidak bergerak.

@ku akan memberikan sebuah hipotesa singkat sebagai teori dalam kejadian ini. Sepertinya sang katak sedang diincar oleh sang tikus. Dan tanpa sepengetahuan si tikus, si ular juga sedang mengincar dirinya (tikus, Red). Akhirnya, karena sedang asyik bermain incar-incaran, kejar-kejaran, mereka tidak sadar jika mereka sudah berada di dalam sumur yang berair (tentu saja berair). Akhirnya ajal pun menjemput mereka. Itu adalah hipotesa terbaik dariku.

@ku harus segera bertindak untuk mengamankan jenazah mereka agar bau yang mengusik telingaku tidak ada lagi. @ku segera mengambil tongkat yang cukup panjang dan mengikat ujungnya dengan instrument khusus. Jenazah Katak dan Tikus berhasil amankan. Saat jenazah sang ular hendak di angkat instrument penyelamat (baskom nasi), dia bergerak menyelam. Ternyata dia tadi pura-pura mati. Ajal belum sukses menjemput jiwa sang ular. Ya, sudahlah, ditinggal saja dulu sampe dia mati. Atau mungkin nanti akan ada tokoh terakhir yang selalu berada di puncak rantai makanan. Bimma Sang Ksatria Elang.

..........................

Setelah beberapa hari, ternyata sang ular masih betah berada di dalam sumur yang berair itu. Dia masih belum berpindah ke alam baka. Dia masih suka menyelam saat hendak diselamatkan. Akhirnya, dengan bantuan seorang tetangga, sang ular berhasil dikeluarkan dari dalam sumur. Dengan alat pancing dan dengan keahlian khusus miliknya, ular itu akhirnya berpindah ke alam baka. Sebuah ilusi penglihatan terjadi saat @ku melihat ular tersebut. Saat berada di dalam sumur, ular itu terlihat begitu besar. Namun, setelah ular itu berada di luar sumur, ternyata ular itu terlihat tidak sebesar sebelumnya.

Oke, begitulah cerita singkat yang terjadi di sebuah sumur di bumi Banjar Baru.
Mechadot, 30 Oktober 2013, before the office meeting starts.

All images are just an illustration. They dont have relation with the story. Source: Google

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...