Tuesday, June 3, 2025

UANGNYA TIDAK BERSERI

 


UANGNYA TIDAK BERSERI


  Hidup adalah perjalanan. Namun aku tidak terlalu suka melakukan perjalanan kerana safar bisa memutus rutinitas yang sudah rutin. Dengan safar kita bisa bertemu dengan orang-orang baru dan mendapatkan cerita baru dari mereka. Salah satu cerita dituturkan oleh pelaku sendiri. Dia pernah menjadi driver dari Nyonya seorang konglomerat Indonesia. Perusahaannya sudah berskala Nasional, bahkan produknya sudah menjelajah hingga ke Eropa. Pada suatu hari, dia mendengar percakapan Nyona besar itu. Saat itu mereka berada di Jakarta.

Nyonya besar itu ingin makan siang di Singapura. Asistennya akan memesan tiket pesawat kelas 1 namun nyonya menolak. Dia ingin tiket kelas bisnis berapapun harganya. Setelah makan siang di Singapura, dia juga mempersiapkan makan malam di salah satu kota di Australia. Jadi driver ini bergumam ”uang mereka tidak berseri”. Mungkin maksudnya uangnya tidak terbatas. Namun sayangnya Nyonya itu sangat perhitungan. Dia memberikan uang receh, seratus-lima ratus perak buat driver ini. Uang receh itu buat pak ogah atau orang-orang yang biasa memberikan bantuan di tengah jalan.

Aku segera menimpali. Bisa makan setiap hari saja kita sudah cukup bersyukur. Yang penting sehat dan bisa tidur dengan tenang, itu termasuk salah satu karunia terbesar dari Sang Pencipta. Harta yang tidak seberapa ini saja sudah pasti cukup merepotkan saat hisab nanti. Jadi tidak perlu menginginkan harta yang tidak berseri seperti para konglomerat itu.

Driver ini juga bercerita jika dia stanby di Jakarta. Pulang seminggu sekali ke rumahnya yang berada di luar Jakarta. Jadi dia tidurnya ya di mobil. Aku sempat berpikir jika dia bolak balik ke rumah setiap hari. Ternyata benar jika setiap orang menjalani ujiannya masing-masing. Dia berniat kost di jakarta namun dari info yang dia dapat, harga kost paling murah itu 3 juta/bulan. Itu pun berada di pinggiran Jakarta.

Aku terkejut setengah hidup mendengar biaya kos di Jakarta. Bagaimana cara orang Jakarta membayar biaya tersebut. Apakah mereka nyambi sebagai kurir narkoboy? Realita ini membuatku semakin bersyukur hidup di pedalaman Kalimantan. Yang penting tidak bertemu dengan Kuyang belang terbang menerawang.  mechadot@210102062025.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...