PELAKU MISTERIUS
Ini adalah cerita nyata yang terjadi sesuai dengan kenyataan. Kejadian
ini diceritakan langsung oleh pelakunya kepadaku. Namun untuk menjaga nama baik
yang bersangkutan dan orang-orang disekitarnya, aku akan ubah beberapa tokoh
utamanya. Kejadian ini terjadi beberapa tahun yang lalu di sebuah rumah. Letaknya
di dalam kota. Masih banyak pepohonan liar di sekitarnya.
Suatu hari, ada yang melempar atap rumah itu dengan sebuah benda. Kemungkinan
kerikil atau batu kecil. Hal ini terjadi setiap hari secara istiqomah pada
siang hari. Akhirnya yang punya rumah mulai merasa tertekan dan mulai kesal. Dia
tidak pernah merasa membuat ulah dengan tetangga sekitar. Akhirnya dia pun
berteriak-teriak sendiri.
“Hei!! Siapa yang lempar-lempar rumahku?”
Hening.
Ya pokoknya teriak sambil marah-marah begitulah. Kadang becampur dengan sumpah serapah. Kesel kan kalau atap
rumahnya selalu dilempari batu. Menurut pemilik rumah, dia merasa rumahnya dilempari
batu oleh orang-orang tidak dikenal atau bisa disingkat sebagai OTK.
Hal itu terjadi selama beberapa hari atau mungkin beberapa minggu hingga
suatu ketika ada anak laki-lakinya datang dari kota lain. Anak laki-laki ini
termasuk orang yang pendiam dan suka dengan ketenangan. Jadi sebenarnya,
lemparan benda di atas atap itu tidak terlalu mengganggunya. Yang mengganggunya
adalah suara orang tuanya yang terus mengomel ketika terjadi insiden pelemparan
itu.
Akhirnya dia pun melakukan penyelidikan, semacam detektif begitulah. Dia perhatikan sekitarnya dengan seksama hingga terjadi pelemparan atap itu. Setelah diperhatikan, ternyata dia tahu siapa di dalang dibalik kejadian itu. Itu adalah sebuah pohon karet yang ada di dekat rumah. Jarak pohon itu tidak terlalu jauh namun juga tidak terlalu dekat dengan rumahnya. Yang jelas cabang-cabangnya lumayan banyak sehingga buah karetnya pada saat sudah tua otomatis akan terbuka dan melontarkan isinya ke lingkungan sekitar. Nah, jarak lontarnya itu tepat ke atap rumah keluarganya ini. Jadi otomatis setiap hari dengan cuaca yang panas dan umur bijinya sudah tua maka biji-biji itu akan terlontar ke atap rumahnya. Jadi seolah-olah ada yang melempar rumahnya dengan batu. Akhirnya dia pun menjelaskan hal itu kepada orang tuanya.
Dari sini kita belajar untuk mengamati dan mencerna semua masalah dengan hati hati dan perlahan. Tidak mudah meledak ledak karena ledakan yang sudah terjadi tidak bisa ditarik kembali dan dipastikan sudah tercatat oleh malaikat di sisi kiri.
mechadot@131519052025
No comments:
Post a Comment