What Kind of Justice Are You?
Akhirnya, dengan
sistem SKS, selesai juga nonton anime Zetman. Sebenarnya, sudah lama punya
anime ini. Hasil dari donlot. Namun yang @ku tonton adalah zetman yang berasal
dari seorang teman. Mengapa lebih memilih file darinya? Karena filenya lebih
teratur dalam hal fansub.
Anime Zetman
diangkat dari manganya. Dulu pernah baca manganya. Memang keren ceritanya.
Namun kali ini kita tidak akan bahas manganya melainkan animenya. Zetman anime
terdiri dari 13 episode. Ceritanya sedikit berbeda dengan versi manga, bahkan
bisa dibilang cukup kentara. Zetman bercerita tentang Kanzaki Jin yang memiliki
faktor zet dalam tubuhnya dan bisa berubah wujud menjadi zet, makhluk dengan
kekuatan super. Makhluk dalam cerita ini diberi nama player. Manusia
menciptakan player untuk kesenangannya sendiri hingga akhirnya player memiliki
pemikirannya sendiri dan melakukan balas dendam pada manusia. Zet sendiri
adalah player yang memiliki tugas memburu player yang berbuat jahat pada
manusia.
Anime ini
memberikan pada kita cara pandang yang berbeda terhadap sesuatu yang disebut
dengan justice (keadilan). Hal ini dibebankan pada tokoh Amagi Kouga yang sejak
kecil bercita-cita menjadi superhero. Misalnya saat Dia menjalani tes justice.
Siapakah yang akan dia selamatkan, adiknya atau tiga orang asing yang merupakan
fansnya? Konsep justice juga dipertanyakan oleh player. Dari sisi mereka,
manusia adalah akar kejahatan karena menciptakan mereka untuk saling bertarung
sebagai bahan untuk taruhan.
Anime ini
menegaskan bahwa hero itu memerlukan kesendirian karena orang-orang terdekatnya
bisa menjadi sasaran. Hero juga harus bisa memprioritaskan apa yang yang harus
dilakukan, menyelamatkan para korban atau menangkap pelaku kejahatan. Disini
juga digambarkan bahwa seseorang bisa menjadi hero dari satu sisi namun secara
bersamaan, dia hanyalah pelanggar HAM berat dari sisi lainnya.
Anime ini
menyadarkan kita jika selama ini kita sering mengeluh menjadi korban
ketidakadilan padahal secara sengaja atau tidak, kita juga sering berbuat tidak
adil pada lingkungan sekitar. Kita tidak sadar telah membuang sampah
sembarangan namun kita menyalahkan lingkungan saat dia memberikan kita banjir.
Kita ingin melihat kupu-kupu di siang hari dan kunang-kunang di malam hari
namun kita melakukan pembakaran hutan untuk kepentingan bisnis dan eksploitasi
lingkungan.
”Tanpa diketahui
siapapun, tanpa disadari siapapun, meskipun begitu, seorang manusia terus
berjuang. Demi cahaya, dia memilih berada pada bayangan. Dia adalah ZETMAN.”
(Zet.@, 07 January 2013)
No comments:
Post a Comment