Wednesday, March 27, 2013

PERJALANAN di JALAN



PERJALANAN di JALAN BERLIKU-LIKU

Jalan adalah prasarana yang digunakan masyarakat untuk melakukan kegiatan setiap hari. Tidak ada orang yang bisa melakukan kegiatan tanpa melalui apa yang disebut sebagai jalan. Yang diharapkan adalah jalan yang ideal, yaitu yang sempurna, tidak ada lubang atau gundukan yang bisa membahayakan pengguna jalan. Sebagai pengguna jalan sejati, @ku akan menceritakan sepercik pengalaman yang biasa diperoleh dari jalanan. Hal itu juga bisa berarti beberapa hal yang mungkin akan anda temui di jalan.


Jalan lingkungan. Jalan ini biasanya ada di komplek komplek perumahan. Kondisinya tidak seragam. Ada yang bagus, ada yang tidak. Kebanyakan sih tidak bagus, masih berupa tanah biasa. Entah kapan jalan semacam itu akan mengalami nasib yang baik seperti para pendahulunya. Saat kemarau, jalan itu tidak menimbulkan masalah. Masalah mulai datang saat musim penghujan tiba. Jalan itu jadi becek (dan tidak ada ojek). Kondisi bakal lebih parah jika tidak ada sistem drainasenya. Tanahnya sendiri bisa terkikis dan ber-transmigrasi ke wilayah lain. Kalau sudah begini, jalan itu akan dipenuhi lubang menganga yang siap menelan mangsanya. 


Jalan beraspal juga tidak luput dari kerusakan akibat adanya air yang tergenang di atasnya. Saat terjadi genangan yang luas itu, jalan berubah menjadi medan jebakan yang berbahaya bagi orang-orang yang baru belajar naik motor. Lubang-lubang di jalan yang tertutup air itu bisa menjadi medan latihan yang ampuh bagi mata hati para manusia.


Hal yang cukup menyebalkan di jalan adalah adanya polisi tidur. Polisi tidur bukanlah polisi yang tidur namun hanya sebuah istilah untuk rintangan yang sengaja di pasang di jalan untuk menghambat laju para penggunanya. Kalau Cuma satu dalam 1 km, bukanlah masalah. Namun yang @ku temui, polisi tidurnya berjarak cuma 10 meter sebanyak 5 titik polisi tidur. Itu sangat mengesalkan sekali. Polisi tidurnya di ganti saja. Pake sumur aja sekalian. Kuharap ada penemu yang bisa membuat alat canggih yang bisa mengambil alih tugas polisi tidur. Misalnya Super Magnetic Electro Shutdown. Alat ini secara otomatis men-shutdown kendaraan yang melewati batas kecepatan di area tertentu. Dengan adanya teknologi ini, bisa dipastikan tidak akan ada lagi pembalap yang tersesat di komplek perumahan. 


Para pembalap itu memang hebat. Bisa memacu motornya hingga 200 km/jam. Sepertinya mereka memiliki prinsip, Semakin ngebut... semakin dekat dengan Tuhan. Selain ngebutnya bikin masalah, knalpot para pembalap ini juga membuat masalah mengalami proses eksponensi yang meningkat tajam. Knalpot modifikasi ini biasanya menimbulkan suara butut yang amat sangat bising sehingga bisa mengurangi daya tahan (life time) telinga yang mendengarnya. @ku yang cuman berpapasan saja merasakan thriller (teror suara)nya, apa lagi mereka yang selalu berada di sampingnya. Selidik punya selidik, Ternyata mereka benar-benar orang yang tangguh. Telinga mereka sudah tidak lagi mendengar suara butut dari knalpot yang mereka modifikasi itu. 


Hal lain yang seharusnya tidak di temui di jalan adalah tumpukan sampah di pinggir jalan. Tumpukan sampah ini, selain mengurangi eksotisme jalanan, juga menebarkan semerbak yang bisa membuat para lebah muntah. Mengerikan sekali efeknya. Tepi jalan itu seharusnya buat orang-orang yang tidak bisa berkendara di jalanan, bukan tempat sampah yang bisa menampung sampah selamanya.


Di jalan, kita juga bisa menemukan uang, oh, bukan itu. Maksud @ku, di jalan yang panjang dan cukup sepi, ada beberapa sopir yang membuang hajat kecilnya di pinggir jalan. Pemandangan itu cukup mengganggu meskipun yang menjadi sasaran adalah ban mobilnya sendiri atau pohon tua yang tidak berdosa. Itulah sebabnya, jangan suka duduk di bawah pohon yang ada di pinggir jalan karena bisa saja itu adalah tempat mampir si hajat kecil. Dari semua pelaku yang ditemukan, anehnya, tidak ada satupun yang berjenis kelamin perempuan J.


Suatu hari, @ku sedang berkendara dengan santai. Tiba-tiba mataku terbentur dengan tulisan yang pada intinya meminta maaf karena adanya pemakaian jalan untuk suatu kepentingan. Kalau untuk perbaikan sih tidak masalah. Kegiatan pendidikan, kesehatan atau peribadatan tidak masalah juga. Yang buat masalah adalah penutupan jalan untuk acara resepsi atau pernikahan. Kasian sekali orang yang tinggalnya di ujung gang. Dia harus nunggu sampai acaranya selesai, barulah dia bisa pulang ke rumahnya dengan tenang.


Di jalan raya juga sering terjadi penyingkiran pengguna jalan oleh mobil-mobil yang memiliki pengaruh besar, misalnya mobil ambulan, mobil pemadam kebakaran dan mobil Pejabat negara. Kalau mobil ambulan atau pemadam yang mau lewat dengan cepat, kita bisa maklum. Ambulan perlu bergerak cepat untuk menolong pasien agar bisa segera bertemu dengan sang Dokter. Pemadam juga perlu bergerak lincah agar bisa secepatnya membekuk si jago merah yang sedang mengamuk. Nah, untuk pejabat, kenapa mereka perlu prioriras utama di jalan raya? Apakah mereka ingin menunaikan amanah rakyat secepatnya? Apa mereka akan menghadiri pertemuan penting yang akan membahas semua masalah rakyat ? Namun di sisi lain, jika mereka tidak pernah merasakan sensasinya kemacetan, mereka tidak akan berpikir dengan serius untuk mengatasi masalah kemacetan ini. 


Jalan bisa menjadi penghibur pengguna yang melewatinya dan/atau sebaliknya. Bayangkan saja, saat anda melewati suatu wilayah, disampingnya dipenuhi tumpukan sampah dengan bau semerbak, jalannya berlubang dan memiliki banyak polisi tidur, di sebelah anda ada pembalap dengan knalpot modifikasi bersuara butut yang mengerikan. Pasti akan sangat memacu adrenalin. Sehebat apapun pembalap itu, mereka tidak akan berani ngebut di lokasi yang dipenuhi polisi tidur. Itu artinya anda akan lebih lama mendengarkan suara monster dari knalpotnya itu..... Sebaiknya jangan dibayangkan. Terima kasih....(Rabu Dini Hari, 27 Maret 2013)


Baiklah, sebelum ditayangkan, @ku akan menambahkan sedikit uneg-uneg yang biasa ditemukan di jalanan. Salah satu hal yang bisa membahayakan di jalan adalah pantulan sinar matahari, baik itu dari spion motor atau kaca belakang mobil. Meski hanya sekilas, itu cukup mengganggu. Terkadang, sekuat apapun kita menghindar, pantulan itu akan terus menerjang mata kita. Benar-benar pejuang sejati. Kejadian yang menyilaukan mata itu juga bisa terjadi pada malam hari. Tentunya hal itu tidak disebabkan oleh sinar sang surya mentari melainkan lampu depan mobil yang tingkat keterangannya itu melampaui batas. Biasanya, saat @ku bersua dengan mobil dengan sinar monster, @ku mengurangi kecepatan karena situasi di depan tidak bisa terlihat dengan jelas. Bisa berbahaya jika di depan ada kucing yang sedang menyeberang atau lubang yang sedang menganga.


Saat hujan adalah saat yang penuh perjuangan bagi orang bermotor yang biasanya disebut sebagai rider. Saat hujan, rider harus berteduh, atau jika dia memiliki jas hujan, dia bisa menerobos hujan. Hal itu sebenarnya lebih bagus karena saat hujan deras, jalanan tidak terlalu ramai. Jas hujan, selain melindungi rider dari air hujan yang jatuh dari langit, juga melindungi rider dari air jalanan yang tergilas roda empat. Biasanya serangan air itu memilih wajah sebagai sasarannya. Kondisi jalan yang dipenuhi tanah merah (biasanya di jalan dekat proyek yang melakukan pengurukan lahan rawa), akan memberikan kendaraan anda motif batik air yang alamiah. ....(Zet.@, Rabu menuju tengah malam, 27 Maret 2013)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...