Thursday, February 13, 2014

The Lost Chronicle


Balada Hilangnya Sesuatu Yang TidaK Terlihat

Pada suatu hari, @ku berkunjung ke rumah keluarga. Ya, biasa, ngobrol ke sana ke mari hingga tiba saatnya mengalir cerita-cerita yang menggelitik tanganku buat menulisnya. Tema yang akan di angkat adalah kehilangan yang merupakan ulah si panjang tangan. Akan tetapi satu yang jelas, itu bukan ulah Kaito, Kamen rider DIEND yang suka mencuri.


Masalah yang diangkat bukanlah kehilangan skala besar yang disebabkan oleh koruptor, baik kelas teri maupun kelas kakap, melainkan skala kecil yang tidak akan ditemui di layar televisi. Untuk kehilangan skala besar, @ku tidak perlu menceritakannya kerana anda hanya perlu menyalakan pesawat  televisi dan anda sudah bisa menyantap sajian yang mereka hidangkan.

Pertama, masih ingat peristiwa hilangnya Jaket angkatanku saat kuliah? Jika lupa, silahkan klik link Sejarah Jaketku untuk mengingatnya. Saat ini, peristiwa kehilangan bukan lagi hal yang langka dan bisa terjadi di mana saja. Contohnya di Masjid. Ada salah satu mahasiswa yang kehilangan laptopnya saat di tinggal Sholat Zuhur berjamaah. Ya, dia teledor seperti aku dulu. Meninggalkan tas berisi laptop di sudut masjid tanpa penjagaan. Pencurinya memasukkan tas laptop itu ke dalam tas pribadinya yang lebih besar. Maka sukseslah aksinya itu meski sedang siang bolong. Tentu saja mahasiswa itu pusing 7 keliling. Selain laptopnya yang berharga, tentu saja data yang ada di dalamnya lebih berharga. Apalagi jika saat itu dia sedang melakukan skripsi/tesis.

Kehilangan yang cukup menggemparkan adalah hilangnya uang sebesar Rp. 400.000.000,00 di dalam mobil yang terparkir di Masjid Raya BanjarBaru. Entah itu nyata atau hanya rekayasa, yang jelas, masjid bukan lagi tempat yang aman. Setan memang tidak bisa mencuri di dalam masjid namun manusia yang telah berevolusi menjadi setan, sandal yang terlihat sedikit mengkilat saja bisa lenyap. Jadi, jangan tanya lagi situasi yang dihadapi kotak sumbangan masjid yang terbuat dari kaca itu. @ku sudah tau modus (bukan kependekan dari modal dusta) kerjanya namun tidak elok rasanya jika diungkapkan di sini.

Di musholla atau langgar atau surau yang biasa ada di desa-desa, kehilangan juga sering terjadi. Targetnya adalah radio, jam dinding dan segala perabot/aksesoris di dalam surau itu. Seringnya kasus ini terjadi membuat tempat-tempat ibadah itu dikunci saat tidak digunakan. Nah, hal itu kadang merepotkan bagi traveller atau tabibito atau pengelana yang sedang berkelana atau dalam perjalanan jauh. Mereka menjadi korban para pencuri kerana mereka tidak bisa beribadah di surau/mesjid yang mereka singgahi.

Tempat lainnya yang bisa menjadi sasaran adalah kuburan. Ternyata ada yang menjadikan kotak amal di kuburan sebagai targetnya. Sempat kepergok pelakunya, ternyata para remaja yang memiliki hobi ngelem...

Kehilangan ponsel juga tipe kehilangan yang sering terjadi. Real case: korban sedang menjenguk keluarga yang sakit di sebuah ruangan. Dia rebahan di teras ruangan di mana banyak orang berlalu lalang. Dia tertidur sejenak di teras itu dan saat terbangun, hape yang semula ada di depannya sudah lenyap. Cepat sekali kejadiannya hingga tidak bisa dipastikan siapa pelakunya.

Ada juga kasus kehilangan yang sedikit konyol. Korban baru saja membeli gorengan (pisang goreng, tahu isi tempe, bakwan dkk). Dia meletakkan bungkusnya dengan cara digantung di stang motornya. Di parkir dan pergi ke seberang jalan untuk membeli sate. Saat kembali ke tempat semula, gorengan miliknya sudah lenyap. Dia tidak habis pikir. Apakah pelakunya itu memiliki hobi mencuri atau memang kelaparan?

Jadi, di manapun anda berada, anda harus waspada. Meskipun itu berada di parkiran. @ku baru tau jika maling bisa mencuri dari bagasi kendaraan bermotor (atau sering disebut jok) tanpa merusaknya. Salah seorang teman pernah menjadi korbannya. Sebenarnya, dia memiliki andil dalam peristiwa itu. Dia sempat berbicara pada sobatnya dengan volume yang sedikit nyaring, ”taruh saja hardisknya di jok”. Bagi para pencuri, itu adalah kode yang lezat. Benar juga, saat kembali dari urusannya, hardisk itu sudah lenyap meskipun tidak terlihat kerusakan pada jok. Tentu saja sang korban bingung kerana semua datanya ada di sana. Untung saja tidak ada koleksi video asusila (pribadi) di dalamnya. Bisa danger tuh kalau tersebar. Sang korban bisa menjadi artis dadakan yang Go Nasional.

Yang sering menjadi target di parkiran adalah helm-helm keren yang mahal yang tidak terjaga. Meskipun diselipkan di jok motor, hal itu bukan lagi masalah bagi pencuri yang berpengalaman. Dari semua kasus yang ada di atas, kasus kehilangan yang terbesar adalah hilangnya iman dari hati manusia. Di susul hilangnya kepercayaan dan kejujuran. Itu adalah pangkal mula dari hilangnya benda-benda milik anda. Meskipun benda itu tidak terlalu mahal, bisa jadi kenangan yang terpatri dalam benda itu tidak akan tergantikan (kasus jaket angkatan dan hape yang tertinggal di bus). Jadi, akhir kata, WASPADALAH!! WASPADALAH!! WASPADALAH!! WASPADALAH!!

Mechadot, 10 Feb 2014, menunggu tengah malam ditemani para kodok yang sedang berdendang setelah hujan deras membasahi bumi...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...