Friday, May 12, 2017

XXI



 Cerita Bioskop


Sebagai seorang pengunduh sejati, pantang bagi @ku untuk menonton film di bioskop, atau bahasa kerennya cinema twentiwan. Namun, jika menontonnya gratisan – gretongan – alias ditraktir, ya tidak bisa ditolak. Apalagi jika dipaksa menonton, @ku tidak punya pilihan lain selain menerimanya.


Pertama kali.... atau mungkin yang benar, kali pertama menonton film di XXI itu beberapa tahun yang lalu, tepatnya saat film animasi Frozen rilis. Sekitar bulan Desember kalau tidak salah, kalau tidak salah ya belum pasti benar juga. Menonton bersama keluarga kecilku, ditraktir oleh seorang teman lama yang datang dari jauh, tepatnya Kal-Teng, mungkin. Alhamdulillah. Itu kali pertama nonton di bioskop besar yang berlokasi di lantai teratas pusat perbelanjaan DUTA MALL Banjarmasin.

Kalau menonton layar tancap, sudah cukup sering saat @ku masih kecil dulu. Saat itu masih tinggal di pedalaman suatu wilayah yang bernama Pengaron, Kalimantan Selatan. Yang diputar itu film-film Barry Prima yang penuh aksi laga. Entah bagaimana kabar bang Barry Prima sekarang.

Kembali ke pokok bahasan utama. Ternayata Frozen menjadi film yang cukup populer dan terkenal. Buktinya, mulai dari mainan bootleg hingga samphoo anak-anak bergambar tokoh Frozen. Tentu saja, semua itu tidak terlepas dari tokoh atau instansi yang ada di balik layar, si Disney.

Film kedua yang @ku lihat di XXI berjudul tiga puluh tiga atau lebih singkatnya ”33”. Kisah tentang 33 orang penambang yang terperangkap di dalam tambang yang runtuh. Menurut beberapa sumber, cerita itu berdasarkan sebuah kisah nyata di suatu negara. Setelah di cek ke dunia maya, dunia yang penuh khayalan, ternyata ada unsur magis/religius yang tidak masuk dalam cerita adaptasi. Padahal unsur itu bisa menjadi unsur yang terpenting dalam cerita para penambang (opini pribadi ini). Ingin tahu? Mungkin anda sendiri sudah tahu cerita itu, yaitu munculnya tokoh agama secara gaib dalam tambang yang selalu memberikan pencerahan rohani kepada 33 orang penambang.

Ya, begitulah. Film yang mencatut dan mengklaim ceritanya berdasarkan cerita nyata sebagai sumbernya memang tidak (mungkin) 100% sesuai dengan keyataan yang terjadi, bahkan mungkin bisa saja dipelintir, diputarbalik dan disesuaikan dengan keinginan para pihak yang berkepentingan dalam film adaptasi tersebut. Mungkin juga ada pesan implisit yang dibawa agar bisa mempengaruhi alam bawah sadar para penonton.
Film ketiga yang aku saksikan adalah Fast Furious 8. Tentu saja itu juga gratis alias free ongkir. Ada yang ulang tahun dan mentraktir menonton di XXI. @ku lebih suka film fiksi, yang jelas jelas khayalan dari pada film adaptasi true story yang penuh dengan imajinasi sutradaranya.

Yang jadi masalah adalah @ku belum ada menonton FF episode 1 hingga episode 7nya. Jadi selama nonton film balapan ini, @ku seperti berada di friendzone, eh bukan, zona roaming tingkat sedang. Ada beberapa hal menarik selama film ini diputar. Bukan filmnya, tapi kelakuan para penontonnya. Ada seorang rekan yang membawa anak perempuannya (umur 5 tahun) ikut menonton. Film itu termasuk film yang memiliki rating dewasa meskipun adengan setengah dewasanya hanya beberapa menit. Kejadian lucu terjadi saat adegan mesra antara tripe X dan istrinya berlangsung. Rekan @ku yang duduk disampingku menutupi mata anak putrinya yang duduk di sebelahnya.

Ada juga tiket teman lain yang masih berada dikantongku. Saat film sudah mulai diputar, dia masih OTW. Sesampainya di lobby cinema, dia menghubungi @ku agar @ku menunggu di pintu masuk teater 3 dimana @ku berada. @ku pun bergegas turun dari singgasanaku tapi eh baru setengah jalan, @ku sudah bertemu dengannya. Ternyata tidak ada lagi bodyguard di pintu depan teater yang bertugas menjarah tiket masuk. Sepertinya para bodyguard itu ikut menonton film yang sedang berlangsung. Itulah sebab teman @ku tadi bisa menyusup, menerobos ke dalam teater dengan bebas. Mantap juga timingnya.

Setelah film berakhir, yang masuk dalam top list to do adalah mengunduh serial Fast Furious episode 1 hingga episode 7 dan menontonnya. Hingga cerita ini dibuat, @ku sudah menonton episode 1 hingga episode 6. Episode 7 baru 30% berjalan. Oke. Sekian dulu cerita tentang kehidupan di XXI.

Zet@ Rider aka mechadot 174510052017
Diketik dan disempurnakan pada Jumat, 084012052017

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...