Wednesday, May 22, 2013

My Encoding Experiences 02



ENCODING.......




Ternyata, ada encoder yang melakukan encoding one piece menjadi 40 MB tanpa memotong OP dan EDnya. Akhirnya, one piece juga masuk dalam list redownload. Setelah berhasil meraih episode demi episode, terjadi kesulitan episode pada arc arabasta. @ku memutuskan untuk encode sendiri dengan hasil 60 MB per episode, tentu saja dengan diskon pada OP dan Ednya. Kualitasnya bisa jatuh jika di setting kurang dari 60 MB. Sepertinya encoder 40 MB itu memakai program yang berbeda dengan @ku.

Encoding @ku kembali mengalami hambatan karena @ku bertemu dengan one piece dari benua mp4 (awal mula one piece release dalam format HD). Akhirnya @ku skip encoding one piece dan beralih ke anime lain. Saat itu, @ku sering barter anime dengan teman seperjuangan. Mereka sering menitipkan HDD mereka untuk @ku isi. Ternyata, di HDD itu ada one piece miniHD yang tadi gagal @ku encoding. Ya sudah pasti, di sikat dulu. Akhirnya, semua file video one piece memiliki size di bawah 100 MB.

Semua anime dari benua avi sudah bermigrasi ke benua matroska. @ku harus move on, yaitu belajar encode dari benua matroska. Yang pertama jadi korban adalah anime kaze no stigma meski hanya episode 18 sampai 24. Episode sebelumnya sudah berformat pahe. Encoding sukses tanpa suatu kendala. @ku bergerak ke anime matroska lainnya, yaitu aria the animation. Ternyata terjadi big trouble. Hasil encodenya tidak memiliki subtitle. Oh nooo. Kemana hilangnya subtitle itu?


Akhirnya, @ku harus meminta bantuan mbah google untuk menemukan subtitle buat anime ini. Setelah ketemu, @ku baru bisa melakukan encoding dengan tenang. Namun kali ini, @ku tidak mendiskon OPnya karena bisa terjadi ketidak sinkronan dengan subtitelnya. Saat itu @ku belum mengenal makhluk yang bernama aegisub. Waktu terus berjalan. Ilmu kanuraganku semakin bertambah. @ku tidak takut lagi jika berhadapan dengan file matroska. @ku bisa meng-ekstrak subtitelnya dengan aegisub. Dan tentu saja, setelah itu encoding bisa dilakukan dengan santai. @ku tidak perlu menghamburkan ”uang” untuk mencari subtitelnya di dunia maya.

Masalah baru kembali muncul setelah bertemu dengan anime koleksi yang berasal dari benua matroska HD. Setelah melakukan beberapa eksperimen, akhirnya @ku berhasil menyusutkan anime mkv HD menjadi mkv miniHD. Hal itu dilakukan dengan me-resize ukuran videonya. Yang biasanya 1280 menjadi separuhnya.

Akhirnya yang tersisa dari benua SD hanyalah anime mecha. Suatu hari, HDD seorang teman berisi gundam 00 dalam format miniHD. Saat itu, @ku sudah kembali terdesak dengan space HDD yang tidak kunjung berkurang. Space kosong hasil encoding sudah terisi lagi dengan anime hasil download dan barter dengan teman seperjuangan. Akhirnya, setelah melewati berbagai pertimbangan, dengan amat sangat berat hati, gundam 00 SD milikku berganti dengan gundam 00 mini HD. Imbasnya, jika mecha dengan kasta tertinggi masuk ke benua matroska mini, maka mecha lainnya harus masuk juga ke benua matroska mini.

Anime pertama yang menjadi korban adalah super robot war. Setelah subtitle di ekstrak, encodingpun dimulai. Saat itu, @ku melakukan burning sub pada video anime. Jadi sub dan videonya tidak terpisah. Tentu saja, di file subtitle itu sudah @ku bubuhkan inisialku, Zet.@. Sehingga anime itu benar-benar memiliki sign pribadi @ku. Heheheh

Anime berikutnya adalah rahxephon. Anime jadul ini tidak sulit proses encodenya karena berasal dari benua avi. Diskon juga @ku berikan pada OP dan Ednya. Untuk Anime masa kini yang Opnya mulai seelah 10 menit berjalan, @ku melakukan encoding full tanpa diskon. Jika menggunakan crop anime sebelum OP kemudian di append lagi dengan animenya setelah OP, kerjaan jadi lebih berat dan lama. Jadi, ya biarlah Opnya tetap nongol dalm anime itu. Anime mecha terakhir yang di encode adalah blassreiter.

Setelah kalangan anime sudah dibereskan, kembali ke kalangan live action. Film jenis ini yang belum @ku encoding adalah genre tokusatsu, seperti kamen rider, ultraman, dan super sentai. Awalnya, genre ini tidak akan di encode. Ternyata, file pahe juga melanda genre ini. Akhirnya, kamen rider Blade adalah  korban pertama dari eksperimen ini. Setelah itu serial Garo, serial Shibuya 15. Saat mencoba encode kamen rider Kabuto, hasilnya gagal karena video dan audio tidak sinkron. Coba beberapa episode, hasilnya sama. Kamen rider Den-O juga mengalami masalah yang sama. Akhirnya @ku mengambil kesimpulan jika release dari TV nihon tidak bisa di encode. Terhitung sejak serial Kabuto.

@ku mencari cara lain. Pertama-tama, program encode lain yang bisa mengatasi maslah ini. Ternyata tidak ada yang bisa, malah sizenya lebih besar atau waktunya yang amat sangat lama. Akhirnya @ku kembali ke avidemux. Tentunya yang lebih update. Ada tiga rasanya yang @ku download dan install. Ternyata semuanya gagal. Akhirnya, aku kembali ke seri 2.5.6. entah kenapa @ku merasa sangat cocok dengan seri yang ini.

@ku mulai mencari korban lain. Akhirnya serial dorama dari Korea dan Jepang menjadi target berikutnya. Semuanya sukses, tidak memiliki masalah seperti kamen rider Kabuto dan Den-O. Sejak serial kamen rider fourze, @ku mengambil file SD dengan ekstensi mkv dengan size 170an MB karena SD dari TN (TV NihoN) berekstensi avi dengan size 250an MB. Pada suatu hari, @ku mendapati miniHD kamen rider Kiva dari situs minitheatre.org. Coba download episode satu. Sizenya 80MB dengan kualitas lumayan. Sebenarnya ingin redownload Kiva dan menggantinya dengan miniHD namun karena server download bukan lokal, leletnya minta ampun. Sekali lagi, @ku membuka program avidemux 2.5.6 dan melakukan eksperimen meskipun tidak terlalu berharap.

Ternyata hasilnya memuaskan. Audio dan video kamen rider Kiva tidak bermaslah. Akhirnya 50 episode Kiva berhasil di encoding dengan rata-rata sizenya 100MB. @ku kembali mencoba encoding Den-O. Kali ini dari episode terakhir. Hasilnya mengejutkan! Tau kenapa? Ternyata sukses juga hasilnya. @ku mulai berpikir, apa PCnya yang salah? Ternyata bukan PCnya yang salah. Saat encoding Den-O menginjak episode 19 ke bawah (episode 1), masalah audio dan video kembali terjadi. Ah, ya sudahlah. Ternyata memang bergitu. @ku mulai optimis dengan serial Kabuto. @ku coba encoding dari episode terakhir. Ternyata hasilnya kembali mengejutkan. Akhirnya, hanya serial Kabuto yang memiliki kualitas dan size standar dalam kalangan kamen rider milikku.

(Zet.@, Selasa, 21 May 2013, one hour after midnight)
Bersambung....To be continued..... suzuku....Part 03

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...