Thursday, May 23, 2013

My Encoding Experiences 03

Encoding Mode ON

Okay, setelah kata pengantar yang amat sangat panjang itu, @ku akan memaparkan trik encoding yang @ku lakukan. Pertama, encoding live-action movie. Yang menjadi pengalaman adalah encoding film samurai X. dari file DVD sebesar 4GB menjadi 2GB file mp4 dengan program DVDripper. Setelah itu di encoding dengan avidemux 2.5.6 dengan cropping bagian atas dan bawahnya yang berwarna hitam. Hasilnya adalah file matroska dengan ukuran file 500 MB. KEREN KAN?
Ini penampakan avidemuxnya.
Ini adalah command-command yang biasa digunakan...



Pertama-tama, Setting yang @ku kabarkan disini adalah setting video live action (non-anime). Pertama-tama, masukkan videonya. Gunakan icon yang ada di pojok kiri atas.
Saat memasukkan file mkv atau avi, terkadang muncul gambar seperti ini. @ku bisanya klik pada "NO".
Jika ada permintaan untuk membuka paket bitstream, klik saja "YES".

Setelah video berhasil di load, kita bisa mel;ihat informasi dari video yang telah masuk dalam avidemux. klik icon keempat atau icon lingkaran yang ada huruf "i" nya. Biasanya, video yang berfungsi sebagai PV (promotional video) memiliki audio bitrate yang besar, antara 192 sampai 320.
Setelah itu, setting videonya pada "MPEG-4 AVC". @ku bisanya tidak perlu configure. Hasilnya akan sesuai dengan encoding secara otomatis sesuai pilihan dari Avidemux. Hal ini kucoba pada serial kamen rider. Size hasilnya bervariasi sesuai grafik per episodenya. Jika di configure berdasarkan size yang di inginkan, maka Sizenya akan seragam. Setelah itu, setting audionya pada "AC3 (Aften)". Klik  configure untuk menentukan bitrate audionya. @ku biasanya memakai yang standar, yaitu 128. Untuk  file asal yang bitratenya kecil, misal 60 (terlihat saat anda klik tombol informasi), maka harus di setting 60 juga karena jika di setting normal, maka size file audionya akan lebih besar dari file asalnya. Setelah itu, pilih format file yang di inginkan. @ku biasanya memilih format matroska atau MKV.
Pada PV, biasanya mengambil dari acara TV atau disebut TVrip sehingga pada bagian atas dan bawahnya ada jeda yang berwarna hitam. Untuk menyingkirkannya, klik filter video, secara otomatis akan ada pada bagian "transform". Klik dua kali pada "Crop" lalu ketik angkanya untuk mendapatkan ukuran crop yang di inginkan.
Pada video ini, @ku melakukan crop pada bagian atas dan bawah masing-masing dengan nilai 60. Setelah selesai klik OK. Untuk melihat preview hasil cropnya, klik pada tanda di atas yang berbunyi "output". Letaknya di sebelah "input" heheheh.
Untuk melakukan crop videonya, misalnya bagian opening dan ending yang monoton, kita tinggal menggeser panel yang ada di bawah videonya. Saat berada di Awal video yang kita inginkan, klik tanda "A" dan pada akhir yang di inginkan klik "B".

Untuk menambahkan subtitel, ada di filter video pada bagian "subtitel"

Ini contoh video yang sudah di tambahkan file subtitle.
Pada file sumber yang berupa mkv, biasanya membawa beberapa file audio. Misalnya file dragonball ini. Dia membawa 3 file audio, Jepang, Inggris, dan Inggris Toei. Kita harus pilih audio yang di inginkan. @ku lebih suka menggunakan audio aslinya dari pada dubbingnya.
  

Setting berikutnya yang penting adalah resize atau mengubah ukuran video. @ku biasanya mengubah ukuran video yang HD menjadi 50%nya karena jika tidak diubah, video hasil kompresinya akan pecah dan jelek. @Ku biasanya menggunakan resize "Mplayer resize".
Kita hanya perlu klik 5 kali di sebelah kiri untuk mengecilkan ukuran file menjadi 50%.
Nah, sekarang kita beralih pada setting video dari kasta animasi atau anime. Setting awalnya sama dengan file untuk liveaction. Bedanya, kita perlu melakukan setting bitrate pada videonya. Pada configure video, pada bagian general, encoding mode pilih "average bitrate (two past)". Nah, angka yang sering kupakai adalah "300". Angka itu kudapatkan dari tutorial encoding dengan program bencos. sebenarnya angka 250 juga bisa. Tapi menurutku, gambarnya terlalu menyedihkan.
Itu adalah setting terakhir untuk anime. Tapi ingat, jika videonya HD, perlu di resize dulu videonya biar tidak pecah gambarnya. Untuk menumpuk video, gunakan tool "append". Misalnya menggabuingkan beberapa opening menjadi satu. Ini juga digunakan untuk menggabungkan anime yang openingnya berada di tengah-tengah animenya. Jadi potong anime yang ada sebelum OP (menjadi file1) dan setelah opening (menjadi file2). Barulah append File 1 dan File 2 itu.
OKE. segitu saja yang bisa @ku uraikan di sini. Oya, sebelum lupa, ada hal yang terpenting pada acara encoding ini. Jangan menggunakan laptop untuk melakukan encoding. Itu salah satu jenis penyiksaan pada makhluk tidak hidup. Kalau bisa, gunakan PC (Personal Computer) dengan memory 10 GB. Pasti mantap itu hasilnya.
Avidemux tidak bisa melakukan encoding pada beberapa anime secara berurutan pada satu window. Jadi, jika ingin encoding 10 anime sekaligus, maka bukalah 10 window avidemux. Hal ini terjadi karena saat avidemux mengindex anime, semuanya mengalami setting ulang sehingga avidemux tidak bisa encoding secara berurutan otomatis dalam satu window.
(Today, Thursday, 23-05-2013, before Midday)
Sekian Artikel tentang Encoding. Semoga Bermanfaat. Amien

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...