Tuesday, May 6, 2025

HARI KURBAN

 


HARI KURBAN

 

Tidak terasa, sebentar lagi kita akan kembali bertemu dengan Hari Raya Qurban. Bagi yang punya kemampuan disunnahkan ikut berQurban. Mengingat Qurban ini membuatku teringat cerita Qurban tahun lalu. Ada sebuah musholla atau langgar atau surau yang menerima seekor sapi Qurban. Ada salah satu warga yang cukup mampu menitipkan Qurban di sana.

Pada hari H, sapi dan beberapa kambing di potong atau di sembelih. Kejadian luar biasa terjadi saat itu. Yang melakukan pemotongan masih memiliki hubungan kekerabatan. Ayah dan anak. Mereka berdua di bantu beberapa warga membagi daging kurban. Nah, sebelum di bagi, dua ayah dan anak ini sudah mengambil bagian masing masing. Misal bagian kepala dan dagingnya juga lebih banyak dari yang lain. Sepertinya mereka merasa berjasa lebih banyak dalam memproses daging Qurban sehingga merasa berhak mengambil bagian lebih banyak. Akhirnya, bungkusan yang menjadi bagian warga sekitar sangat minim jumlah dagingnya. Lebih banyak berisi tulang dan jeroan. Ibarat kata jumlah daging 100%, dua ayah anak ini mengambil bagian 40% untuk mereka berdua dan 60% sisanya dibagi untuk 100-150 warga sekitar.

Karena kejadian ini terus terjadi selama beberapa tahun, salah satu keluargaku jadi enggan ikut membantu proses daging Qurban. Bukan karena tidak takut kebagian melainkan malu melihat tidakan dua ayah anak ini. Akhirnya pada donatur Qurban tidak lagi menitipkan Qurban mereka di surau itu. Banyak keluhan dari warga yang mendapat daging Qurban.

Ternyata bukan hanya ayah dan anak ini. Ibu dan anak perempuannya juga sering bikin kehilangan. Mereka buka usaha laundry di rumahnya. Nah, ada beberapa pelanggan yang kehilangan pakaiannya setelah di laundry di tempat mereka. Beberapa hari kemudian, pelanggan ini melihat pemilik laundry memakai pakaian mereka. Saat di tegur, pemilik laundry merasa tidak bersalah dan yakin jika itu pakaian mereka sendiri. Entah mereka lupa ingatan atau memang gejala kleptomania.

Menghindari yang haram itu jelas lebih mudah dari yang syubhat. Namun kita harus selalu belajar agar terhindar dari yang syubhat. Mengingatkan orang lain memang tidak mudah. Sama seperti mengingatkan orang yang merokok. Sulit sekali membuat mereka sadar. Apalagi jika kelakuan tersebut sudah mendarah daging. Ada saran bagaimana solusinya? 

Mechadot@142406052025

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...