Monday, June 10, 2013

Jo-ROCK Di Mana-Mana




KESEHATAN VS KESOPANAN

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya beberapa bulan yang lalu, @ku menonton sebuah film domestik (Indonesia) yang judulnya cukup menggelitik telinga orang-orang normal, KENTUT. Ya, itulah judulnya. Bagi sebagian orang, kata itu termasuk tabu untuk di ungkapkan di depan umum. Film itu bercerita tentang dunia politik yang penuh dengan sengketa, intrik, polemik dan segala tetek bengeknya yang sangat mengerikan jika di ungkapkan di sini. Tokohnya mengalami kecelakaan yang disengaja sehingga harus menjalani operasi berat. Dan pertanda jika beliau akan sembuh adalah kentutnya. Jadi, sepanjang film ini sebagian besar membahas tentang bagaimana agar si korban ini bisa ngentut sehingga dinyatakan sembuh dan siap bertempur dalam grand final pemilihan kepala daerah (kalo tidak salah ingat). Menurut @ku, ini adalah film kritik sosial yang cukup pedas.

Yang menjadi perhatian mencolok adalah seorang karakter yang memiliki semboyan ”kesehatan lebih penting dari kesopanan”. Karakter ini memiliki ukuran tubuh extra jumbo dan memiliki kebiasaan kentut sambil berjalan di depan umum. Sebagian orang menganggap kebiasaan itu tidak pantas di umbar di depan publik namun mana yang anda pilih; menahan kentut di tengah acara reuni SMA dengan resiko cedera pencernaan, atau melemparkan kentut itu dengan memasang wajah polos? Lebih baik dianggap tidak sopan tapi sehat dari pada dianggap sopan tapi menginap di rumah sakit.

Buang gas/angin sembarangan dianggap sebagian orang sebagai kebiasaan yang jorok. Kebiasaan lain yang di anggap jorok adalah menyeka ingus dengan baju/kaos bagian lengan, buang ingus sembarangan dan meludah sembarangan serta buang hajat sembarangan. Membuang ingus/ludah/hajat sembarangan bisa termasuk kebiasaan yang berbahaya kerana di dalam tiga komponen itu, terdapat jutaan bibit penyakit yang tidak terhitung jumlahnya. Kebiasaan yang tidak kalah berbahaya adalah buang sampah sembarangan. Thats the worst habit.

Kebiasaan jorok di sembarang tempat biasanya memiliki konsekuensi/dampak terhadap lingkungannya. Misalnya got atau selokan. Akibat kebiasaan buang sampah tidak pada tempatnya, ....

Ternyata @ku ketiduran, bersambung saja ya... (Minggu, 09-Juni-2013, almost midnight until sleepy)

Image 01 taken from this site
Image 02 taken from this site
Untuk yang berbau ada di site ini

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...