Friday, June 27, 2014

Apakah Gaji Pegawai Haram?

GAJI PEGAWAI YANG (KEMUNGKINAN) HARAM


Bulan Juli sudah di depan mata. Isu yang beredar mengatakan jika akan ada perekrutan tenaga PNS oleh pemerintah. Tulisan ini bukanlah membahas trik-trik atau nasehat/mantra agar lulus seleksi. Yang akan dibahas adalah kasus yang biasa mewarnai seleksi pegawai semacam ini.


Alkisah, Tahun 2010, ada seleksi di sebuah kabupaten, sebut saja Intan. Pada hari seleksi, peserta dengan nomor 2010 tidak hadir. Hal ini dikonfirmasi oleh rekan yang mengenal pemilik nomor 2010 tersebut. Ternyata, pada saat pengumuman kelulusan pegawai, nama peserta dengan nomor ujian 2010 itu keluar sebagai peserta yang lolos. Jelas sekali jika ada ”sesuatu” yang tidak beres.

Tidak perlu diperpanjang maupun diperlebar lagi masalah ”sesuatu” itu. Yang terpenting adalah kelanjutannya. Jika peserta 2010 tidak hadir, bagaimana bisa dia bisa menjawab soal dan menjadi peserta yang lulus? Jika dia melakukan pendaftaran ulang dan masuk menjadi pegawai sesuai formasi yang dia tuju, maka kemungkinan gajinya sebagai pegawai akan mempunyai label HARAM. Jadi, selama menjadi pegawai, gaji yang dia terima akan berlabel HARAM. Seumur hidup dia akan mendapat gaji HARAM. Mengapa demikian?

Untuk mendapatkan pekerjaan, semua data yang disampaikan harus benar. Tidak boleh ada data hasil rekayasa. Baik menjadi pegawai pemerintah maupun swasta, semua data harus valid dan sah. Mulai dari sejarah pendidikan hingga kronologi pengalaman kerja. Meskipun tidak mungkin instansi itu mengecek kebenarannya satu persatu, kita memiliki tanggung jawab moral untuk tidak memalsukan data semacam itu. Jika semua data sudah benar, proses seleksi juga harus dilakukan dengan benar. Tidak perlu membayar ”joki” untuk melakukan ujian kerana itu sama saja dengan membunuh karakter sendiri. Kita tidak akan tahu sampai mana level kekuatan/kemampuan kita jika tidak mengikuti ujian itu sendiri. Menggunakan segala cara untuk lulus dalam memperoleh pekerjaan adalah hal yang keji kerana itu akan mengambil hak orang yang benar-benar berhak.

Kelulusan menjadi pegawai dengan cara yang tidak sah, baik itu karena jatah keluarga atau suntikan dana abadi, tidak akan membawa berkah selamanya. Saat ini, tes menjadi pegawai, swasta/pemerintah, selalu dibumbui dengan uang pelicin. Jika tidak ada pelicin itu, maka kesempatan memperoleh pekerjaan akan hilang. Akibatnya, orang-orang yang tidak berkompeten bisa menduduki jabatan-jabatan yang strategis. Kerana uang, mereka bisa menduduki jabatan yang keren dan menjadi penghasil uang yang banyak.

Tapi sekali lagi, pekerjaan atau kedudukan yang diraih dengan cara ilegal tidak akan membawa berkah. Uang bulanan itu menjadi HARAM kerana cara mendapatkan pekerjaan itu HARAM. Cara untuk bertaubat adalah berhenti dari pekerjaan itu. Selain itu, mungkin pelaku harus mencari siapa oarang yang sebenarnya berhak duduk pada posisi itu. Dia harus meminta maaf kerana telah mengambil haknya. Jadi, anak pejabat atau keluarga pejabat tidak punya hak/jatah sama sekali pada formasi penerimaan pegawai. Lain halnya jika itu perusahaan keluarga atau pribadi. Sang anak jelas akan menjadi pewaris sehingga dinasti kejayaan bisa bertahan. Jadi teringat kasus dinasti Ratu Atut. Semua keluarganya memegang posisi yang penting dalam pemerintahan. Itulah sebabnya gurita pemerintahan sukar dimusnahkan.

Semoga peneriman pegawai bisa dilakukan dengan transparan dan menganut azas akuntabilitas sehingga semua orang di negeri ini bisa menjadi pengawasnya. Sistem pendaftaran online dan sistem pengumuman online serta ujian yang bersih akan menghasilkan kader yang diharapkan. Selain ujian, diharapkan adanya seleksi tambahan dengan tes kejiwaan sehingga kecendrungan seseorang bisa diketahui. Apakah dia memiliki integritas yang mumpuni ataupun memiliki potensi untuk melakukan penyelewengan. Sistem penerimaan harus dijaga dan diperketat agar tidak ada lagi peluang terjadinya sesuatu yang tidak beres.

NB: Tulisan ini dibuat berdasarkan sumber yang mengharamkan Gaji pegawai kerana sogokan. Ada juga pendapat yang tetap menghalalkannya. Namun mereka berpedoman dibalik "jangan mengharamkan sesuatu seolah-olah kau adalah Tuhan" dan Only God Knows..

Zet.@ aka mechadot, 25 Juni 2014, on time before midday..    
Mungkin anda perlu baca INI dan INI
Sumber Gambar     

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...