Thursday, June 12, 2014

Sejarah Mungkin Berulang

Acara Tahunan Itu Terulang Kembali




Beberapa minggu lagi, Umat Islam akan menyambut kedatangan Bulan Ramadhan. Tentu saja itu sah-sah saja selama tidak berlebihan. Masalah yang timbul adalah pada 15 hari sebelum puasa itu sendiri. Itu adalah momen yang dikenal dengan Nisfu Sya’ban. Nah, banyak beredar anjuran dan ajakan untuk melakukan amalan tertentu. Untuk kebenarannya, cek dan tanyakan pada guru yang mumpuni ilmu agamanya. Masalah yang dibahas di sini adalah efek dari ibadah itu. Terkesan terlalu dilebih-lebihkan bahkan terkesan sanggup melampaui ibadah di bulan puasa. Hal ini sering terjadi. Mereka berlomba-lomba puasa Nisfu namun tidak lagi berpuasa pada Bulan Ramadhan.

Ini sama dengan orang yang menelan bulat bulat hadits yang menyebutkan bahwa membukakan orang yang berpuasa akan memproleh pahala yang sama dengan orang yang berpuasa sehingga mereka merasa tidak perlu lagi berpuasa. Cukup membukakan 30 orang berpuasa, maka mereka akan mendapatkan pahala sebanyak 30 puasa. Itu trik yang cukup mudah namun tidak akan valid dan tidak akan sah.

Yang menjadi inti pembahasan adalah bulan puasa itu sendiri. Bukan malah ibadah yang ditingkatkan, malah pengeluaran yang meningkat. Itu tradisi yang cukup aneh. Selain peningkatan pengeluaran, peningkatan kebisingan juga terjadi. Petasan dimana-mana. Kenapa harus ada petasan di bulan puasa? Ini pastinya kesalahan orang tua yang memberikan anaknya uang untuk membeli petasan semacam itu.

Sudah banyak malapetaka yang terjadi akibat petasan semacam ini namun beberapa oknum pedagang terus mendulang keuntungan dari barang dagangan yang berpotensi bahaya itu. Ah, selain berbahaya, petasan semacam itu juga merusak ketenangan orang yang sedang beribadah. Paling menyebalkan itu jika ada yang melempar petasan pada orang yang melintas. Meski tidak terkena secara langsung, bunyinya itu cukup mengejutkan dan bisa berbahaya jika jantung yang bersangkutan lemah.  Memang ada hubungannya?
Yang terpenting adalah ibadahnya itu sendiri. Semakin mendekati hari raya, seharusnya ibadah semakin banyak. Anehnya, rumah ibadah semakin sepi. Yang ramai malah pasar, mall, dapur dan stasiun serta terminal. Mereka sibuk mencari pakaian baru untuk dipamerkan. Mereka tidak menyadari makna sebenarnya dari hari raya fitrah itu. Apa gunanya baju baru, seragam baru dan semua yang serba baru jika mereka tidak berpuasa dengan penuh 30 hari (kecuali wanita) dan tidak bisa menahan diri dari yang disyaratkan?


Only God Knows.. 11 Juni, fixed on 12 Juni 2014
Sumber GAMBAR

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...