Wednesday, June 4, 2014

Wejangan Pagi

Oleh-Oleh Apel Pagi

Pada suatu hari, tepatnya 03 Juni 2014, terjadi sebuah apel di depan kantor. Pembina memberikan beberapa wejangan. Coretan dibawah ini adalah versi resumenya saja. Diantaranya adalah...


  1. Pada suatu masa, hiduplah seorang anak dengan nama Michael Angelo. Pada masa itu Michael Angelo dibesarkan ayahnya dengan cara dikirim pada seorang pematung. Dia ingin menjadikan Angelo seorang pematung tentunya. Jika bergaul dengan pematung, kemungkinan besar dia akan jadi pematung, itu rumus dunia. Padahal, pada masa itu, jasa yang laris digunakan adalah jasa lukisan.
Pada suatu waktu, Michael Angelo dan Leonardo Da vinci diminta mendekor sebuah rumah ibadah, gereja tentu saja. Leonardo dengan lukisannya dan Angelo dengan patungnya. 10 tahun kemudian, Lukisan Leonardo Davinci sudah mulai luntur termakan usia namun patung Angelo masih utuh. Angelo baru menyadari tujuan ayahnya menjadi pematung.
  1. Jam tangan adalah petunjuk waktu. Apapun bentuknya, tugas utamanya adalah petunjuk waktu. Mulai dari harga 10ribuan hingga yang 5 milyar, semuanya bertujuan menunjukkan waktu. Jadi, jangan dipandang harganya, tapi pandang fungsinya. @ku: Tapi saat ini, banyak yang lebih mementingkan gengsi saat memakai jam tangan. @ku sendiri tidak berminat kecuali jam yang bisa meng-henshin-kan diriku menjadi kamen rider.
  2. Jika ada orang (bukan makhluk lain) yang ditanya, mau jadi dokter atau tukang sampah, semua orang, kebanyakan ingin menjadi dokter, tentu saja. Namun jika salary dokter hanya 5 jt dan gaji tukang sampah itu 10 jt, maka bisa dipastikan, mayoritas akan memilih menjadi tukang sampah. Jadi, profesi jangan dilihat secara frontal, tapi lihat apa yang ada dibalik profesi itu.
  3. Semua makanan, kebanyakan memerlukan garam sebagai bumbunya. Pembina menginginkan jajarannya memiliki sifat garam, tidak terlihat namun sangat diperlukan dalam kehidupan. Ya, jajaran mereka memang bekerja pada malam dan subuh hari. Mereka jarang terlihat oleh manusia normal yang hidupnya tidak nokturnal. Jadi, pesan itu begitu mengena. Bekerjalah tanpa keinginan dilihat orang, bekerja itu cari uang, bukan cari muka. Hmm, ini mirip dengan Zet.@ rider yang lebih suka bekerja dibalik layar.
  4. Beliau becerita tentang jari jemari. Masing masing memiliki fungsi dan saling mendukung. Jika menunjuk seseorang, maka 4 jari akan menunjuk diri sendiri. Itu artinya, tanggung jawab pada yang menunjuk itu 4 kali lebih besar dari yang ditunjuk. Cara mempersilahkan orang juga beda. Orang Jawa biasanya memakai jempolnya, namun untuk orang dengan kelas tinggi, mereka mempersilahkan dengan kelima jarinya. Artinya, mereka sudah melepaskan semua tanggung jawab mereka pada yang mereka tunjuk. Kalau tidak salah sih, itu maknanya.

Hmm, begitulah sekilas wejangan yang bisa @ku bagikan. Terima kasih sudah turut menyimak.
sumber gambar ambigu link
04 Juni 2014, before office time starts

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...