YUME: MIMPI YANG TERKUBUR
30-58
Roxy: APA? (Amat sangat
terkejut sekali) Kau akan.....
Alex: Bagaimana? Kau terkejut
bukan?
Roxy: Ah tidak...biasa saja...
Alex: Jangan berpura-pura. Aku
melihat matamu tadi melotot karena terkejut. Oh, iya. Mengapa kamu mau datang
ke sini? Bukankah kau adalah SuperCop?
Roxy: Morpher SuperCop sudah
hancur. Sekarang aku bukan siapa-siapa.
Alex: Aku senang sekali.
Sepertinya ini sudah takdir...
Roxy: Apa kamsudmu? Kamu
senang SuperCop hancur?
Alex: Bukan begitu kamsudku.
Jika SuperCop tidak hancur, mana mungkin kamu datang kemari. Jika saat ini kamu
masih menjadi SuperCop, apa kamu akan datang kesini dan meninggalkan kota
tercintamu dalam bahaya?
Roxy: .................
Alex: Kamu tidak perlu
menjawabnya. Aku tahu apa yang akan kau pilih. Sekarang, meskipun kamu bukan
SuperCop, kamu tetap Roxy yang aku kenal dulu, kamu tetap sobatku.
Di angkasa, tepatnya di
dalam sebuah pesawat terbang, Ryan merasa senang sekali. Awalnya, dia mendapat
kursi di tengah pesawat. Padahal dia ingin sekali berada di dekat jendela. Dia
meminta bantuan seorang pramugari untuk mencarikan penumpang yang bersedia
bertukar tempat. Untunglah ada salah satu penumpang yang mau bertukar kursi
dengannya. Ryan sangat berterima kasih padanya.
Ryan memandang ke arah luar
pesawat dengan penuh kekaguman. Pikirannya menerawang jauh. Dia tidak ingin
kesedihan akan kepergian ayahnya menguasainya. Tidak terasa air matanya
menetes. Air mata itu terasa hangat di pipinya. Dia jadi teringat masa
kecilnya. Dulu dia bercita-cita menjadi seorang pilot. Dia ingin terbang dengan
bebas karena dia sangat takjub dengan luasnya angkasa. Dia ingin terbang
seperti burung rajawali yang merajai angkasa.
No comments:
Post a Comment